REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI -- Ribuan orang di beberapa kota di India telah menggelar demonstrasi bertajuk "Not in My Name", Rabu (28/6). Aksi ini dimaksudkan untuk melawan gelombang serangan terhadap Muslim di sana karena dituduh membunuh dan memakan daging sapi yang disucikan umat Hindu.
Aksi ini merupakan respons masyarakat India atas pembunuhan Junaid Khan (16 tahun). Pada Jumat (23/6) lalu, Khan, bersama tiga Muslim lainnya diserang sekitar 20 pria di dalam sebuah kereta di New Delhi karena dituduh membawa daging sapi dalam kantung. Khan tewas akibat luka tusukan yang dideritanya.
Aksi Not in My Name merupakan wujud solidaritas terhadap umat Muslim sekaligus protes dan kecaman terkait aksi penikaman Junaid Khan hingga tewas. Tidak hanya warga sipil, aksi tersebut juga diikuti oleh sejumlah politisi dan publik figur.
Penyanyi Rabbi Shergil adalah salah satu publik figur yang berpartisipasi dalam aksi Not in My Name. Ia mengaku geram dan kecewa karena pemerintah India yang dipimpin Perdana Menteri Narendra Modi seperti membiarkan aksi kekerasan terhadap Muslim terjadi.
"Kami sangat marah atas kekerasan sistematis, negara tidak melakukan apapun. Ada keheningan yang memekakkan telinga dari kekuatan yang ada," kata Shergil seperti dilaporkan laman Times of India.
Juru bicara ketua kongres Surjewala juga mendesak pemerintah agar segera mengusut dan menuntaskan kasus penikaman Junaid Khan. "Perdana menteri harus bicara. Jika pemerintah cukup kompeten, maka harus menghukum pelaku (penikaman), melainkan melindungi mereka dengan tetap bisu," ujarnya.
Tak hanya berdemonstrasi dan membentangkan spanduk, aksi Not in My Name juga disemarakkan dengan aksi baca puisi, pagelaran drama, dan pertunjukan musik. Selain di New Delhi, aksi serupa juga dihelat di Kolkata, Mumbai, Hyderabad, Thiruvananthapuram, Bhopal, Bengaluru.
IndiaSpend, sebuah situs jurnalisme data mengungkapkan dalam laporannya, sejak 2010 hampir semua 63 serangan yang terkait dengan sapi terjadi setelah Modi dan pemerintah nasionalis Hindu berkuasa pada 2014.
"28 orang India, 24 di antaranya Muslim, telah terbunuh dan 124 lainnya cedera sejak 2010 atas kekerasan terkait dengan sapi," ungkao IndiaSpend. Oleh sebab itu, tokoh masyarakat meminta Modi untuk berbuat lebih banyak untuk melindungi 14 persen dari 1,3 miliar masyarakat India yang beragama Islam.