REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Kantor Kesyahbandaran Otoritas Kepelabuhanan (KSOP) Tenau Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) meminta pemilik kapal melengkapi fasilitas keselamatan berlayar saat membawa penumpang arus balik Lebaran 2017. "Sebentar lagi akan tiba arus balik pemudik dari kampung halaman sehingga pengelola moda transportasi laut dalam wilayah kepulauan Nusa Tenggara Timur kami minta untuk melengkapi fasilitas keselamatan berlayar saat membawa penumpang arus balik Lebaran 2017," katanya di Kupang, Kamis (29/6).
Ia mengatakan hal itu terkait peringatan dari pihak Stasiun Meteorologi El Tari Kupang bahwa wilayah perairan Barat dan Selatan NTT terutama di Pulau Sabu dan Pulau Timor saat ini mengalami gelombang tinggi. Gelombang tinggi itu terhitung mulai Jumat (30/6) hingga Senin (3/7). Kondisi cuaca mulai berangsur normal kembali diperkirakan pada Selasa (4/7).
Cuaca tak bersahabat di perairan Barat dan Selatan NTT itu menurut BMKG Stasiun El Tari Kupang itu dipicu oleh pergerakan angin Monsun Timuran yang berasal dari Australia dan terutama wilayah perairan Utara Australia. Mengantisipasi kondisi cuaca buruk seperti ini, katanya, pihak pemilik dan pengelola moda transportasi laut apakah feri dan kapal-kapal Pelni diminta untuk tetap siaga dan waspada.
Apalagi, kata dia, sebelumnya pihaknya telah menyampaikan laporan persiapan angkutan lebaran 2017 kepada Posko Pusat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia melalui telekonferensi di Kantor KSOP Kupang. Dalam telekonferensi tersebut pihaknya melaporkan lonjakan penumpakan pada lebaran tahun ini tidak terlalu signifikan dan masih sama dengan prediksi tahun-tahun sebelumnya, tetapi pihak KSOP selalu siap dalam kondisi apa pun.
"Yang kami dikhawatirkan adalah pada saat ada lonjakan penumpang terutama saat arus balik mudik Lebaran 2017 terhitung akhir pekan ini cuaca dalam kondisi buruk seperti yang telah diperkirakan BMKG El Tari itu," katanya.
Saat ini, dia mengatakan, semua personel telah diterjunkan ke semua armada dan pelabuhan antarpulau. Tujuannya untuk memantau langsung proses pemuatan penumpang dan barang ke kapal-kapal yang melayani arus balik Lebaran di Pelabuhan Bolok dan Tenau dan lainnya sesuai dengan kesiapan dan ketersediaan personil yang ada.
Dia mengatakan, pemantauan ini untuk meningkatkan pengawasan arus balik lebaran. Terutama untuk mengecek proses pemuatan penumpang dan barang saat kondisi cuaca saat ini kurang bersahabat.
Selain itu, pengawasan diutamakan bagi kapal penumpang Fery di ASDP setempat karena seringkali ada kapal yang mengangkut penumpang melebihi kapasitas kapal namun tetap diberangkatkan. "Jika ada kapal dan petugas lapangan yang sengaja memuat barang dan penumpang melibihi kapasitas kapal akan diberikan sanksi. Kapal akan dicabut izin operasinya, sedangkan petugas di lapangan akan diberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku dan KSOP perketat pengawasan maupun pelayanan serta menjaga keselamatan pelayaran dengan menyiapkan sejumlah armada untuk melayani penumpang," katanya.