REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Maskpai penerbangan budget VivaColombia berencana menghilangkan seluruh tempat duduk dalam pesawat mereka. Artinya, para penumpang akan berdiri selama naik pesawat.
Pemilik VivaColombia dan CEO William Shaw mengatakan kepada Miami Herald bahwa mereka sedang mempertimbangkan pesawat tanpa tempat duduk tersebut. "Banyak orang di luar sana mencari pesawat dengan penerbangan yang berdiri dan kami sangat tertarik dengan penerbangan yang lebih murah ini," ujar dia, dilansir dari Independent pada Ahad (2/7).
VivaColombia berharap dengan menghilangkan tempat duduk, pesawat bisa menampung penumpang lebih banyak sehingga harga tiket pun bisa semakin lebih murah. Sasaran mereka adalah para pekerja di Kolombia serta wisatawan buget.
Nantinya, pesawat tanpa tempat duduk itu dioperasikan pada awal 2018. VivaColombia juga telah menambah 50 airbus 320s dengan harapan bisa menarik pasar turis di negara Kolombia.
Menurut dia, saat ini, para penumpang banyak yang lebih memilih penerbangan murah. Mereka tidak terlalu peduli dengan sebuah penerbangan satu jam tanpa hiburan, atau lantai pesawat yang tidak terbuat dari marmer, bahkan tidak adanya kacang gratis.
William juga mengungkapkan, konsep pesawat tanpa tempat duduk ini bukanlah hal yang baru. Pada 2003, telah ada ide menempatkan "tempat duduk" vertikal di dalam Airbus.
Pada 2010, Ryanair juga sempat menawarkan area berdiri di pesawatnya. Saat itu, bos Ryanair Michael O'Leary menerangkan, tempat duduk berdiri itu terdiri dari kursi bar dilengkapi sabuk pengaman. Namun, ia juga menyampaikan bahwa sabuk pengaman tidak terlalu penting dalam sebuah perjalanan.
"Sebuah pesawat itu seperti sebuah bus yang dengan sayap. Jika terjadi kecelakaan pada pesawat, semoga saja tidak terjadi, maka sabuk pengaman tidak akan menyelamatkanmu. Kamu tidak butuh sabuk pengaman di London Underground, kamu tidak butuh sabuk pengaman di kereta yang berjalan di kecepatan 120 mil/jam," ujar O'Leary.
Saat itu, Otoritas Penerbangan Sipil tidak setuju dengan hal ide tempat duduk vertikal tersebut dan akhirnya tidak disetujui oleh regulator di negara manapun.
Kemungkinan besar penolakan ini juga akan terjadi di Kolombia. Sebab, Direktur Otoritas Penerbangan Alfredo Bocanegra mengatakan kepada radio RCN bahwa ia tak akan menyetujui ide gila yang ditawarkan VivaColombia.
"Manusia harus melakukan perjalanan seperti makhluk hidup. Semua orang yang menaiki transportasi publik massal tahu bahwa yang terbaik dalam melakukan perjalanan bukanlah berdiri," kata Bocanegra.