REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memastikan tidak ada pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya yang bolos kerja di hari pertama masuk kerja usai libur Lebaran.
"Saya yakin mereka sudah mengerti dan sudah tahu. Apalagi ini liburnya kan panjang dan lama. Insya Allah tidak ada (yang memperpanjang libur)," kata Tri Rismaharini di acara halal bi halal yang digelar di Taman Surya, Senin (3/7).
Apalagi, lanjut dia, Inspektorat dan Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Pemkot Surabaya akan melakukan inspeksi ke sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Kalaupun ternyata ada PNS di Pemkot Surabaya yang tidak masuk di hari pertama kerja usai libur bersama Lebaran, wali kota menyebut harus dicek dulu alasan yang bersangkutan sehingga sampai tidak masuk kerja.
Wali kota mencontohkan pada tahun lalu ada yang tidak masuk kerja ketika hari pertama setelah libur Idul Fitri. Namun ternyata setelah dicek tidak masuk kerjanya dikarenakan sakit.
"Kalau ada yang tidak masuk, pasti ada alasannya. Dulu ada yang tidak masuk karena sakit. Kalau sakit tentu akan diproses lebih lanjut, apakah memang sakit beneran. Kalau sampai ada yang berani bolos, pasti ada sanksinya," katanya.
Pada acara halal bi halal tersebut, selain Risma juga tampak Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana, Sekretaris Kota (Sekkota) Surabaya Hendro Gunawan, sejumlah pejabat Pemkot Surabaya, anggota DPRD Surabaya dan ratusan pegawai serta karyawan Pemkot Surabaya.
Antrean panjang halal bihalal diawali Sekkota Surabaya, Hendro Gunawan yang bersalaman dengan wali kota yang didampingi wawali. Kemudian satu demi satu jajaran kepala SKPD serta pimpinan dan anggota dewan Surabaya. Lantas diikuti karyawan dan karyawati, termasuk juga para wartawan yang sehari-hari meliput agenda wali kota dan Pemkot Surabaya.