REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan, Amerika tidak akan senang dengan hadiah yang dikirim pada peringatan 4 Juli ini.
"Namun kita harus mengirimkannya hadiah sesekali untuk membantu menghilangkan kebosanannya," katanya seperti dilansir Telegraph, Rabu, (5/7).
Rudal tersebut, ujar Kim, terlihat tampan seperti anak laki-laki ganteng. Korut tidak akan bernegosiasi dengan Amerika Serikat untuk menghentikan program senjata hingga Washington meninggalkan kebijakan bermusuhannya terhadap Korut.
Menurut para ahli, peluncuran rudal tersebut mampu mencapai Alaska. Peluncuran rudal tersebut merupakan teguran langsung terhadap pernyataan Presiden AS Donald Trump pada bulan Januari yang menyatakan uji coba misil antar benua tak akan terjadi.
Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson mengecam tindak Korut tersebut.Ia mengatakan, uji coba rudal tersebut merupakan eskalasi ancaman baru bagi Amerika Serikat, sekutu dan mitra AS, wilayah, dan dunia.
"Amerika Serikat tidak akan pernah menerima Korea Utara yang bersenjata nuklir," ujar Tillerson.
Pemerintah Pyongyang, kata dia, merupakan rezim yang berbahaya dan Amerika Serikat akan mengupayakan langkah-langkah lebih kuat di Dewan Keamanan PBB untuk meminta pertanggungjawaban Korut atas uji coba rudal terbaru tersebut.
Baca juga, Korut: Peluncuran Rudal untuk Targetkan Pangkalan Militer AS.