Rabu 05 Jul 2017 17:36 WIB

Media Pro Saudi: Qatar Terancam Terusir dari GCC

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Luar Negeri (Menlu) Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani
Foto: AP /Gregorio Borgia
Menteri Luar Negeri (Menlu) Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Sejumlah media di Teluk memprediksi, Qatar akan menghadapi isolasi lebih lanjut dan kemungkinan terusir dari GCC (Dewan Kerja Sama Teluk). Hal ini terjadi bila respons Qatar terhadap tuntutan empat negara Teluk tidak memuaskan.

"Qatar berjalan sendiri dalam mimpi dan ilusi, jauh dari saudara-saudara negara Teluk Arab, setelah menjual setiap saudara laki-laki dan teman, kemudian membeli yang berbahaya dan yang jauh dengan harga tertinggi," tulis surat kabar al-Ittihad, media yang didukung pemerintahan Uni Emirat Arab (UEA).

Dalam editorialnya, al-Ittihad juga mengungkapkan, negara-negara Teluk harus siap kehilangan Qatar. "Negara Teluk mungkin berkewajiban untuk mempersiapkan secara psikologis agar Teluknya tanpa Qatar," tulisnya.

Surat kabar al-Riyadh, yang mencerminkan pemikiran pemerintah Arab Saudi, dalam editorialnya mempertanyakan reaksi Qatar yang selalu menyebut tuntutan negara-negara Teluk merupakan intervensi terhadap kedaulatan negaranya.

"Kami tidak mengerti ketegasan Qatar yang dibangun berdasarkan prinsip kedaulatan yang telah diulang dalam setiap reaksi yang dikeluarkan Doha," kata al-Riyadh.

Al-Riyadh menilai, tuntutan negara-negara Teluk sama sekali tidak mencampuri kedaulatan negaranya. "Persyaratan (negara-negara) Teluk sama sekali tidak berdampak pada kedaulatan Qatar, namun hanya meminta agar Qatar menghentikan interferensi dalam urusan internal mereka," ucapnya.

Al-Bayan, surat kabar yang berbasis di Dubai mengatakan dalam editorialnya, Qatar tampaknya memang memilih untuk memutuskan hubungan dengan negara-negara Teluk. "Semua indikasi menunjukkan Qatar telah memutuskan untuk memilih permusuhan sekitarnya," katanya.

Menteri luar negeri Arab Saudi, UEA, Mesir, dan Bahrain dijadwalkan bertemu di Kairo untuk membahas jawaban Qatar atas 13 tuntutan yang diajukan kepadanya. Qatar disebut telah merespons dan masih tetap kukuh dengan pendiriannya bahwa beberapa tuntutan negara-negara Teluk tidak realistik dan mustahil untuk diwujudkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement