REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TNI AD siap memberangkatkan pasukan ke Marawi, Filipina, untuk memerangi kelompok teror yang terafiliasi dengan ISIS, Maute. Dengan catatan, pemberangkatan itu atas perintah dari negara melalui Mabes TNI yang memiliki kewenangan pengerahan dan penggunaan kekuatan TNI AD.
"Apa pun tugas operasi dari negara kita siap melaksanakan tugas, termasuk membantu militer Filipina kalau memang pemerintah memutuskan untuk membantu," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Alfret Denny Tuejeh, Rabu (5/7).
Denny menyebutkan pada dasarnya TNI AD selalu berada dalam kondisi siap untuk melaksanakan tugas. Dia menerangkan hal itu terkait dengan profesionalisme prajurit. TNI selalu melakukan pembinaan profesionalisme prajurit secara terus menerus untuk memelihara kesiapan tugas.
Sesuai tugasnya, Denny menerangkan, TNI AD juga melakukan pembinaan kekuatan dan kemampuan satuan-satuan jajaran untuk memelihara kesiapsiagaan operasional di perbatasan Indonesia-Filipina.
Pengiriman tentara ke Filipina dikabarkan menjadi salah satu poin yang dibicarakan dalam pertemuan trilateral antara Menteri Pertahanan Indonesia, Malaysia dan Filipina di Tarakan, Kalimantan Utara pada 19 Juni 2017 lalu. Bahkan, Presiden Filipina Rodrigo Duterte disebut mengizinkan Indonesia terlibat dalam operasi militer untuk menggempur ISIS yang bercokol di Marawi.