REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Arsenal telah resmi mendatangkan striker Lyon, Alexandre Lacazette. Striker timnas Prancis itu menandatangani kontrak lima tahun di Stadion Emirates.
Ia bergabung dengan the Gunners dengan rekor transfer klub sebesar 46,5 juta pound atau sekitar Rp 804 miliar. Angka itu lebih besar daripada rekor klub sebelumnya saat Arsenal mendatangkan Mesul Oezil dengan harga 42,4 juta pound dari Real Madrid pada 2013 lalu.
Kepindahannya menuai berbagai respons, dari negatif hingga positif. Berikut lima fakta tentang Lacazette, setelah ia menandatangani kontrak dengan Arsenal:
1. Dihujat Pendukung Lyon
Lacazette mungkin telah memberikan banyak momen luar biasa bagi para penggemar Lyon. Namun, para penggemar tersebut tampaknya tak kenal ampun. Begitu dia mengatakan pada Februari lalu bahwa langkah transfer besar akan menarik minatnya pindah, para penggemar Lyon langsung menentangnya.
Menurut pemilik Lyon, Jean-Michel Aulas, hal itu telah membuatnya hancur secara psikologis. "Alexandre belum mengkhianati klub. Dia hanya mengatakan bahwa suatu hari nanti jika seperti temannya Samuel Umtiti, dia bisa pergi bermain untuk Barcelona atau seperti Karim Benzema, yang pergi ke Real Madrid dan semua orang bahagia untuknya. Dia bisa pergi ke klub besar, dia mungkin saja," kata Aulas saat itu, seperti dilansir dari AS, Kamis (6/7).
Kendati demikian, Lacazette tidak menyimpan dendam akan itu. Ia justru menunjukkan kecintaannya kepada Lyon sebelum pertandingan terakhir Ligue 1 musim lalu . "Ini klub yang selalu ada di hati saya. Momen paling penting dalam hidup saya ada di Lyon," kata Lacazette pada L'Equipe kala itu.
2. Disejajarkan dengan Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo
Mantan striker Lyon Sonny Anderson membandingkan Lacazette dengan pemain terbaik dunia saat ini Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Menurut mantan striker timnas Brasil itu, Lacazette layak disejajarkan dengan keduanya karena telah mencetak lebih dari 20 gol dalam satu musim selama empat musim terakhir.
"Apa yang dia lakukan saat ini sama bagusnya dengan apa yang Cristiano Ronaldo atau Messi lakukan. Hanya karena bermain di Prancis dia menerima sedikit sorotan media," kata Anderson kepada SoFoot.
3. Dituntut cepat beradaptasi
Masalah besar yang mungkin akan dihadapi Lacazette ialah harus segera menyesuaikan diri di Kota London. Sebab sepanjang hidupnya Lacazette hanya tinggal di Lyon. Bisa jadi sangat sulit baginya untuk pindah ke negara lain. Ia besar di Lyon, masuk akademi, tim junior, dan kemudian promosi ke tim senior Lyon.
"Ya, saya mencetak banyak gol, tapi di Eropa pada umumnya saya tidak terkenal. Saya memiliki keinginan untuk melihat apakah saya bisa merespons pertanyaan yang diajukan banyak orang tentang saya dan membuat kemajuan lebih banyak lagi sebagai pemain," kata Lacazette kepada L'Equipe.
4. Talenta terbaik dari keluarga sepak bola
Sepak bola mengalir dalam darah Lacazette. Lacazette tidak sendirian dalam keluarganya dalam menikmati karir bermain sepak bola. Namun, harus diakui Lacazette yang terbaik di antara sanak familinya.
Salah satu saudara kandungnya, Benoit, tidak mencapai level bermain yang tinggi sepertinya. Namun, Benoit bermain di luar negeri di divisi empat Swiss. Sementara dua saudara laki-lakinya yang lain mengurus soal keuangannya.
Sepupunya Romuald Lacazette pernah masuk Paris Saint-Germain, namun sang gelandang tidak pernah mampu menembus tim utama les Rouge et Bleu. Ia kemudian pindah ke klub divisi kedua Jerman 1860 Muenchen pada 2015.
5. Diharapkan menembus skuat utama timnas Prancis
Karier internasionalnya di level senior tak berjalan mulus. Ia mencatatkan 10 penampilan dan mencetak satu gol untuk timnas Prancis dari 2013 hingga 2015. Ia kemudian absen selama dua tahun. Setelah itu Lacazette kemudian dipanggil lagi oleh pelatih timnas Prancis, Didier Deschamps pada Juni lalu.
Lacazette diharapkan bisa menembus persaingan ketat di lini depan Les Bleus. Sebab, dia menikmati kesuksesan pada semua tingkat usia saat memperkuat Prancis, mulai dari U-16 hingga U-21.