REPUBLIKA.CO.ID,CILACAP -- Hingga Kamis (6/7), Polri masih menyelidikan kasus ledakan di kantor KUA Sidareja Kabupaten Cilacap. Bahkan tim Inafis Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, juga turun ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan di lokasi ledakan. Pada Rabu (5/6) siang, tim dari Laboratorium Forensik Mabes Polri Cabang Semarang juga telah terjun ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan dan olah TKP.
Kapolres Cilacap AKBP Yudho Hermanto mengakui adanya petugas dari Inafis Mabes Polri yang datang ke lokasi ledakan untuk melakukan pemeriksaan dan olah TKP. Termasuk juga dari satuan unit satwa Polri. ''Mereka turun ke lokasi ledakan untuk membantu Polres Cilacap melakukan penyelidikan,'' ujarnya.
Mengenai temuan di lokasi ledakan, Kapolres belum bisa merinci barang atau temuan apa saja yang berhasil ditemukan anggota Inafis dan Forensik. Kapolres hanya memastikan, ledakan dilakukan dengan menggunakan tabung gas 3 kg.
Sedangkan alat yang digunakan untuk meledakkan, Kapolres mengaku masih diselidiki. Hal yang pasti, penyidik tidak menemukan perangkat detinator atau pemicu ledakan yang biasa digunakan sebagai bahan peledak. Seperti batu baterai maupun rangkaian kabel, petugas tidak menemukan berada di lokasi sekitar ledakan.
Dia menduga, peledakan tabung gas tersebut dilakukan dengan cara manual. Hal ini karena di lokasi, petugas hanya menemukan sisa obat nyamuk bakar yang diduga digunakan sebagai penyulut atau sumbu bakar. ''Dari pemeriksaan forensik, juga tidak ditemukan benda seperti paku dan sebagainya. Yang ada hanya serpihan tabung bekas tabung gas yang meledak,'' ujarnya.
Mengenai bahan peledak yang digunakan, Kapolres juga mengaku belum bisa memastikan menggunakan bahan peledak apa. Namun, Kapolres mengatakan bahan peledak yang digunakan merupakan bahan peledak low explosive atau berdaya ledak rendah.
Selain melakukan penyelidikan di TKP, Kapolres juga mengaku pihaknya telah mendapat bantuan Detasemen Khusus 88 untuk menyelidiki kemungkinan kasus tersebut terakit dengan kasus terorisme. Namun menurut dia, hingga kini pihaknya masih belum bisa mengidentifikasi pelaku peledakan.
Sedangkan mengenai temuan adanya secarik kertas yang berisi tulisan kekecewaan terhadap seorang ulama di Cirebon, Kapolres belum bisa memastikan apakah tulisan itu dibuat oleh pelaku. ''Kami juga sudah melakukan penyelidikan di Cirebon, namun ulama seperti yang disebutkan dalam kertas tersebut ternyata tidak ada,'' ujarnya.