REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi tiba di Mosul pada Ahad (9/7) dan mengucapkan selamat kepada pasukan bersenjata untuk "kemenangan" mereka atas kelompok ISIS setelah hampir sembilan bulan melakukan peperangan.
Kekalahan kelompok ISIS di Mosul, tiga tahun setelah mengambil alih kota itu, merupakan pukulan besar bagi kelompok garis keras tersebut, yang juga kehilangan basis operasionalnya di kota Raqqa, Suriah, tempat mereka merencanakan serangan global.
Pertarungan untuk merebut Mosul, yang sejauh ini merupakan kota terbesar di bawah kendali petempur telah menyisakan kehancuran wilayah yang luas, menewaskan ribuan warga sipil dan memaksa hampir satu juta orang mengungsi.
"Panglima angkatan bersenjata (Perdana Menteri) Haider al Abadi tiba di kota Mosul yang terbebaskan, mengucapkan selamat kepada para pasukan heroik dan warga Irak atas kemenangan yang agung," kata kantornya dalam sebuah pernyataan.
Televisi negara kemudian menyiarkan cuplikan ketika Abadi berkeliling Mosul dengan berjalan kaki bersama warga kota terbesar kedua di Irak itu.
Serangan udara dan baku tembak masih dapat didengar di jalan-jalan sempit Kota Tua Mosul, tempat kelompok itu berada, kedudukan terakhir mereka melawan pasukan Irak yang didukung oleh pasukan gabungan internasional pimpinan AS. Di Mosul barat, Abadi bertemu dengan para komandan yang memimpin pertempuran, namun ia belum mengeluarkan pernyataan resmi seluruh kota telah direbut kembali dari kelompok ISIS.
Juru bicara Abadi, Saad al-Hadithi, mengatakan kemenangan tidak akan dinyatakan secara resmi sampai beberapa petempur kelompok ISIS yang tersisa disingkirkan dari Mosul. Meski begitu, Prancis dan Inggris, anggota pasukan gabungan yang melakukan serangan udara dan memberikan pelatihan serta bantuan kepada Pasukan Irak di medan perang, menyambut penaklukan tersebut.
"Mosul dibebaskan dari ISIS. Prancis memberi penghormatan kepada semua pihak yang bersama pasukan kami, memberikan kontribusi untuk kemenangan ini," kata Presiden Prancis Emmanuel Macron melalui akun Twitternya.
"Saya mengucapkan selamat kepada Perdana Menteri Abadi, dan pasukan Irak yang telah berjuang dengan penuh keberanian dan perhatian menghadapi lawan yang brutal," kata Menteri Pertahanan Inggris Michael Fallon dalam sebuah pernyataan.
Di Washington, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Michael Anton saat ditanya apakah pertempuran untuk merebut Mosul sudah selesai, ia menjawab: "Situasi belum terselesaikan, namun kami sedang memantau."
Baca: Iran Ucapkan Selamat Mosul Bebas dari ISIS