Selasa 11 Jul 2017 13:47 WIB

Bappenas: Bonus Demografi Berdampak Positif ke Investasi

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Investasi di Indonesia (Ilustrasi)
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Investasi di Indonesia (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyatakan, masalah kependudukan tak kalah penting untuk dibahas. Kendati, sebagian masyarakat menilai hal itu akan berjalan sesuai kondisi alamiah.

Maka, ia menegaskan, perlunya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) terutama bagi usia produktif. Dengan begitu dapat mengambil manfaat bonus demografi pada 2020 sampai 2030.

Bambang mengatakan, bonus demografi dapat meningkatkan pendapatan penduduk yang memicu pada peningkatan konsumsi maupun kenaikan investasi. "Jika bonus demografi dimanfaatkan dengan baik maka dapat mengurangi tingkat ketergantungan, mendorong produktivitas, dan menjadi Sumber pertumbuhan ekonomi," jelasnya di Jakarta, Selasa, (11/7).

Ia menyebutkan, saat ini Total Fertility Rate (TFR) atau angka kelahiran total menurun. Hal itu terjadi sejak pengenalan program Keluarga Berencana pada 1970 lalu.

"TFR bisa dekati dua kemungkinan di 2.100 namun harus ada kebijakan dari sekarang. Misalnya tingkat kematian bayi harus ditekan dan usia harapan hidup harus ditingkatkan," jelas Bambang. Menurutnya TFR relatif stabil di angka 2,1.

Lebih lanjut, Bambang menegaskan, TFR setiap provinsi berbeda-beda. "Bicara TFR bicara masalah kesehatan, ini harus diperbaiki agar membaik," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement