Selasa 11 Jul 2017 19:00 WIB

Muslim Turin Masih Diadang Isu Islamofobia

Red: Agung Sasongko
Kota Turin, Italia
Foto: .anyairportcarhire.com/
Kota Turin, Italia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Turin Councillor for integration Ilda Curti menuturkan, Kota Turin memang menjadi rumah banyak imigran. Sebagian besar imigran berasal dari Afrika Utara, Cina, Asia Selatan, dan Filipina. Jumlah mereka sekitar 20 ribu imigran, dengan 40 persen di antaranya merupakan usia muda yang lahir di kota tersebut. “Mereka lahir di Turin, tumbuh besar, dan sekolah di sini,” ujarnya.

 

Dengan banyaknya imigran, Pemerintah Kota Turin sangat menghargai toleransi. Mereka berusaha melindungi setiap komunitas masyarakat, termasuk Muslim. “Bagi sejarah Turin, kota ini layaknya laboratorium inovasi sosial,” kata Curti.

 

Dengan toleransi tersebut, Muslimin pun mendapatkan tempat yang nyaman di sana. Mereka bebas membangun masjid dan menyekolahkan anak di sekolah Islam. Bahkan, pendidikan Islam tengah diusulkan untuk masuk ke kurikulum sekolah umum. Islamic center juga tersebar di penjuru kota. Sedikitnya, terdapat delapan Islamic center yang menaungi komunitas Muslim di kota kelahiran Juventus tersebut.

 

Kendati demikian, Muslimin Turin masih dihadang isu islamofobia. Alhasil, perizinan pembangunan masjid masih cukup sulit dilakukan. Apalagi, sejak mencuatnya kabar seorang Muslim italia, Abu Farid Al Masri, yang menjadi pelaku bom bunuh diri menghancurkan gedung PBB di Baghdad pada 2003. Sejak itu, warga Itali, termasuk Turin, selalu waswas terhadap keberadaan Muslim.

 

Namun, seperti di negara dan kota lain di Eropa, isu islamofobia justru membawa dakwah Islam makin berkembang di Turin. Jumlah mualaf terus meningkat tiap tahunnya. Baru-baru ini, Muslim Turin juga telah berhasil mendapat perizinan untuk pembangunan masjid baru di kawasan Lingotto. Saat peresmian Juli lalu, hadir wakil dari asosiasi Islam berbagai kota dan negara dekat.

 

Komunitas Muslim Turin juga berkembang pesat. Banyak pula Muslimin Turin yang bergabung di organisasi keislaman tingkat Italia. Turin juga sering kali menjadi tuan rumah konferensi Uni Masyarakat dan Organisasi Islam Italia (UCOII), organisasi yang menyatukan seluruh Muslimin di Italia. Selain Kota Milan, Turin menjadi kota yang aktif dalam perkembangan dakwah Islam. 

 

Tak hanya itu, dalam hal toleransi beragama Turin juga rupanya dapat menjadi contoh kota-kota lain di Italia, bahkan Eropa. Persatuan uskup Eropa pernah berkunjung bertemu komunitas Muslim Turin. Mereka pun menawarkan sebuah hubungan baik dengan Muslimin, enkulturasi progresif Islam di Eropa.

Disarikan dari Islam Digest Republika

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement