Rabu 12 Jul 2017 16:04 WIB

Sejarah Hari Ini: Boris Yeltsin Mundur dari Partai Komunis Uni Soviet

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Rusia terdahulu Boris Yeltsin pada 20 Agustus 1991.
Foto: REUTERS/Michael Samojeden
Presiden Rusia terdahulu Boris Yeltsin pada 20 Agustus 1991.

REPUBLIKA.CO.ID, Dua hari setelah Mikhail Gorbachev terpilih kembali sebagai pemimpin Partai Komunis Uni Soviet, pada 12 Juli 1990, Presiden Republik Rusia Boris Yeltsin mengundurkan diri dari partai tersebut. Tindakan Yeltsin itu menjadi pukulan serius bagi Gorbachev yang sedang memperjuangkan keutuhan Uni Soviet.

Para pemimpin Partai Komunis Uni Soviet bertemu dalam sebuah kongres untuk memperdebatkan pemilihan Gorbachev. Mereka percaya, reformasi politik dan ekonomi yang dibawa Gorbachev akan menghancurkan kontrol Partai Komunis, yang telah berkuasa sejak 1985, terhadap negara.

Gorbachev membela reformasi yang diusungnya dan menyerang pada penentang, dengan mengatakan masa lalu kelam Uni Soviet harus segera ditinggalkan. Atas tekadnya itu, dia mendapatkan suara luar biasa dalam pemilihan pemimpin partai.

Sementara Yeltsin menghancurkan pandangan bahwa kemenangan Gorbachev berarti mengakhiri perselisihan politik di Uni Soviet. Yeltsin selalu mengkritik Gorbachev, karena menurutnya Gorbachev bergerak terlalu lambat dalam mendemokratisasikan sistem politik Uni Soviet.

Selama 1,5 tahun berikutnya, kekuatan Gorbachev perlahan berkurang. Pada Desember 1991, Gorbachev mengundurkan diri sebagai Presiden Uni Soviet dan Uni Soviet secara resmi bubar.

Namun, Yeltsin tetap menjadi Presiden Rusia sampai 31 Desember 1999. Terlepas dari upayanya untuk melakukan reformasi ekonomi, masa jabatannya telah membawa keruntuhan ekonomi negara, termasuk turunnya nilai mata uang.

Pemerintahannya juga diwarnai dengan korupsi yang merajalela, invasi ke Chechnya, dan serangkaian insiden aneh yang melibatkan Yeltsin yang konon merupakan hasil dari kecanduan alkoholnya. Lawan Yeltsin telah dua kali mencoba untuk memakzulkannya.

Dilansir dari History, setelah Yetlin mengundurkan diri, Perdana Menteri Vladimir Putin menjadi plt presiden sampai pemilihan baru digelar. Pada 26 Maret 2000, Putin resmi menjadi presiden baru Rusia.

Selanjutnya: Angelina Jolie Lahirkan Anak Kembar

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement