Ahad 16 Jul 2017 08:34 WIB

Pertandingan Golf Trump dan Rumah Miskin dari Carter

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Agus Yulianto
Presiden AS Donald Trump (ketiga kanan) melakukan tos Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe saat bermain golf di Florida, AS (Ilustrasi)
Foto: Twitter Donald Trump
Presiden AS Donald Trump (ketiga kanan) melakukan tos Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe saat bermain golf di Florida, AS (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Ada dua kisah yang sangat berbeda dari dua panglima tertinggi Amerika Serikat (AS), yaitu Presiden Donald Trump dan mantan Presiden Jimmy Carter. The Independent mengungkap dua perbedaan yang sangat mencolok dari mereka.

Carter (92 tahun) menghabiskan minggu ini untuk membangun rumah bagi yang warga yang membutuhkan di Winnipeg, Kanada. Meski dilarikan ke rumah sakit pada Kamis (13/7) karena dehidrasi, dia kembali ke lokasi pembangunan pada hari berikutnya.

Minggu ini adalah ke-34 kalinya Jimmy dan istrinya Rosalynn (89), telah mengajukan diri secara sukarela dalam sebuah proyek pembangunan rumah bagi warga miskin. Proyek ini dilakukan bersama badan amal Habitat for Humanity.

Sementara Carter menghabiskan hari dengan berjuang, Presiden Trump saat ini justru sedang menonton pertandingan golf. Dia menghabiskan waktu delapan jam di Women Open AS, yang diselenggarakan di Trump National Golf Club miliknya sendiri di New Jersey.

Jumat (14/7) lalu adalah hari ke-36 yang dihabiskan Trump di salah satu klub golfnya sendiri, dalam 176 hari masa kepresidenannya sampai saat ini. Data ini diungkapkan trumpgolfcount.com, yang melacak acara-acara presiden.

Dengan demikian, dia telah menghabiskan 20 persen waktunya bekerja untuk golf. Pada saat yang sama dalam masa kepresidenannya, mantan Presiden Barack Obama tercatat hanya menghabiskan delapan hari di lapangan golf.

Untuk pertama kalinya seorang Presiden AS menghadiri Women Open AS. Kunjungan semacam ini membutuhkan detail keamanan yang besar dan mahal. Pertandingan tersebut dilakukan sepekan setelah Donald Trump Jr diketahui bertemu dengan seorang pengacara Rusia, selama kampanye pemilu AS 2016.

Presiden Trump tiba pada pukul 15.00 waktu setempat dan mengalihkan perhatian para pemain dan penonton yang tinggal tersisa sedikit. Kurang dari empat jam kemudian di Winnipeg, Carter menghadiri upacara penutupan proyek gedung baru dan diberi tepuk tangan meriah.

"Saya melihat semua relawan, dengan cara yang sangat tulus, sebagai pahlawan hak asasi manusia, dan saya berterima kasih untuk itu," katanya.

Presiden yang menjabat sejak 1977 sampai 1981 ini dikenal banyak memajukan hak asasi manusia dalam empat dekade dan menjadikannya sebagai salah satu mantan presiden yang paling dikagumi. Dia dianugerahi hadiah Nobel Perdamaian pada 2002 atas pekerjaan kemanusiaannya.

n Fira

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement