Selasa 18 Jul 2017 18:21 WIB

Test Event Asian Games Dikebut Februari 2018

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Ratna Puspita
Ketua Panitia Penyelenggaraan Asian Games 2018 (Inasgoc) Erick Thohir.
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Ketua Panitia Penyelenggaraan Asian Games 2018 (Inasgoc) Erick Thohir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Panitia Penyelenggaraan Asian Games 2018 (Inasgoc) Erick Thohir mengatakan test event akan digelar pada 10 sampai 24 Febuari awal tahun depan. Test event untuk mengukur kesiapan arena menyelengarakan pertandingan Asian Games 2018.

Erick mengatakan pelaksanaan test event harus dikoordinasikan dengan cabang-cabang olah raga yang ikut serta Asian Games 2018. "Kami sudah ada rapat dengan cabor waktu itu kami sudah menetapkan juga jumlah panitia, jadwal dan semua cabor tanda tangan," kata Erick usai rapat evaluasi Asian Games dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Selasa (18/7).

Menurut Erick, Inasgoc akan memanggil 43 cabor untuk merapikan administrasi. Selama ini, cabor mencatat penyelengaraan test event dalam sistem administrasi sebagai kategori pengadaan. Padahal, Erick mengatakan, untuk test event tidak mungkin dengan administrasinya menggunakan kategori sistem pengadaan.

"Makanya akan kami ubah sistem administrasinya supaya cabor juga mesti siap administrasi keuangannya karena ini memakai keuangan negara tetapi sistem administrasi kami juga kami rubah sedikit supaya bisa mengakomodir tes event bukan sistem pengadaan barang. PKS (perjanjian kerja sama) atau swakelola supaya cabor-cabor yang berikutnya tidak ada kesulitan," kata dia.

Erick menambahkan Inasgoc juga melakukan efesiensi jumlah negara yang mengikuti test event. Voli, sepakbola, dan bola basket yang sebelumnya mengundang sembilan negara karena anggaran harus efesien sehingga hanya mengundang enam negara.

Menurut Erick, anggaran test event ini juga sudah ditetapkan dan dilaporkan ke Wakil Presiden dan Menteri Keuangan. Penyerapan anggaran Asian Games yang sudah cair sebesar Rp 500 miliar sedang dalam proses. "Yang Rp 1,5 triliun itu dari RAPBN-P, ditambah Rp 300 miliar dari relokasi Olympic Center. Jadi Rp 1,8 sudah ada," kata Erick.

Tahun depan, Erick mengatakan, Inasgoc akan mengajukan Rp 2,7 triliyun. Saat ini, Kementerian Keuangan memiliki dana Rp 1,7 triliun. Tetapi, dia mengatakan, Inasgoc akan meninjau kembali apakah anggaran tersebut mencukupi atau masih kurang.

"Karena masih ada pemasukan dari sponsor tentunya. Nah, ini kami coba untuk anggaran tahun depan satu dua bulan ini kami coba rapikan," kata Erick. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement