REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Yogyakarta Gamelan Festival tahun ini memiliki cerita tersendiri. Selain dihiasi musisi-musisi Australia dan Perancis, YGF 2017 mendengungkan musik gamelan ke luar angkasa.
Program Director YGF, Ari Wulu menerangkan, prosesi pembukaan YGF ke-22 tahun ini telah dimulai sejak Jumat (21/7) kemarin. Dalam pembukaan itu, turut ditampilkan Gamelan Signal to Outer Space bersama Indonesia Space Science Society (ISSS).
Ari menjelaskan, ISSS lah yang membuat semacam instalasi sehingga dapat menerjemahkan sinyal audio, dan dikirimkan ke luar angkasa. Saat pembukaan, ada pula dua layar yang disiapkan yang bisa menampilkan gelombang sinyal secara visual.
"Gelombangnya bukan FM, jadi dapat diterima di luar angkasa, siapa tahu ada yang di sana terus dengerin, wah iki apik iki musik," kata Ari saat berbincang usai pemotongan tumpeng YGF di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri, Kamis (20/7).
YGF sendiri dimeriahkan David Kotlowy dari Australia, Sekar Laras dari Australia dan Balungan dari Perancis. Ada pula musisi-musisi dalam negeri seperti Gamelan HadrohMaduseno Bantul, DJombloEnsembleMalang, Heru Cakra Bantul, Karawitan Semata Dharma, Light Orchestra, Icipili Mitirimin, Matareka Temanggung dan Lumbung Arema Yogyakarta.