Ahad 23 Jul 2017 01:24 WIB

Cak Imin Minta Kader PKB Jihad Kemanusiaan

Muhaimin Iskandar
Foto: DPP PKB
Muhaimin Iskandar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar (Cak Imin) meminta seluruh kader PKB bersama-sama seluruh masyarakat Indonesia melakukan jihad kebangsaan dan kemanusiaan guna mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang semakin baik.

"Sebagai bentuk tanggung jawab PKB, saya ingin menyerukan mari kita jihad kebangsaan dan kemanusiaan," ujar Cak Imin dalam pidato politiknya pada acara Malam Tasyakuran PKB di lapangan Gedung MPR/DPR, Jakarta, Sabtu (22/7) malam. 

Cak Imin mengatakan bahwa jihad kebangsaan adalah memperkuat persatuan dan kesatuan nasional dengan cara menumbuhkan kembali sikap solidaritas, persaudaraan di antara masyarakat Indonesia. Ia menjelaskan bahwa jihad kemanusiaan adalah membantu masyarakat yang terpinggirkan dengan segala daya dan upaya. 

Dengan dua jihad tersebut, dia berharap rakyat makin percaya pada PKB. "PKB juga terus akan mendukung upaya agenda-agenda pemerintah dalam mewujudkan kemakmuran bangsa kita," jelas Cak Imin. 

Malam Tasyakuran PKB merupakan puncak acara Harlah Ke-19 PKB. Acara ini dihadiri sejumlah tokoh, antara lain: Ketua MPR RI Zulkifli Hasan; Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto; Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan; Menteri Pertanian Amran Sulaiman; Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo; Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, serta sejumlah pimpinan partai politik.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ اَسَرَّ النَّبِيُّ اِلٰى بَعْضِ اَزْوَاجِهٖ حَدِيْثًاۚ فَلَمَّا نَبَّاَتْ بِهٖ وَاَظْهَرَهُ اللّٰهُ عَلَيْهِ عَرَّفَ بَعْضَهٗ وَاَعْرَضَ عَنْۢ بَعْضٍۚ فَلَمَّا نَبَّاَهَا بِهٖ قَالَتْ مَنْ اَنْۢبَاَكَ هٰذَاۗ قَالَ نَبَّاَنِيَ الْعَلِيْمُ الْخَبِيْرُ
Dan ingatlah ketika secara rahasia Nabi membicarakan suatu peristiwa kepada salah seorang istrinya (Hafsah). Lalu dia menceritakan peristiwa itu (kepada Aisyah) dan Allah memberitahukan peristiwa itu kepadanya (Nabi), lalu (Nabi) memberitahukan (kepada Hafsah) sebagian dan menyembunyikan sebagian yang lain. Maka ketika dia (Nabi) memberitahukan pembicaraan itu kepadanya (Hafsah), dia bertanya, “Siapa yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?” Nabi menjawab, “Yang memberitahukan kepadaku adalah Allah Yang Maha Mengetahui, Mahateliti.”

(QS. At-Tahrim ayat 3)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement