REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur ingin mengundang Presiden Amerika Serikat Donald Trump ke Jawa Timur. Sebab, Amerika merupakan negara adidaya yang harus dijadikan subjek dakwah Muhammadiyah.
"Kalau waktu kajian Ramadhan sudah mengundang Presiden RI Joko Widodo, maka tak menutup kemungkinan kami akan mengundang Donald Trump," ujar Ketua PWM Jatim, Saad Ibrahim di sela silaturrahim dan konsolidasi di Kantor PWM Jatim di Surabaya, Ahad (23/7).
Menurut dia, pertemuan Muhammadiyah dengan Donald Trump itu sangat penting sebagai upaya Muhammadiyah memberikan warna Islam di Amerika Serikat. Ia menjelaskan, diAS kini ada tokoh Islam cukup disegani, yaitu Shamsi Ali yang merupakan imam besar masjid di New York sekaligus Presiden Nusantara Foundation.
"Waktu Islam disudutkan di sana, dia kemudian maju untuk memimpin demonstrasi. Shamsi Ali juga sangat disegani oleh rabi-rabi Yahudi," katanya.
Selain Donald Trump, kata dia, PWM Jatim juga akan mengundang Shamsi Ali ke Jatim. Spanduk dan pengumuman akan dipasang ke berbagai tempat, termasuk mencantumkan jabatannya di Amerika Serikat.
Akademisi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang tersebut menyampaikan, Muhammadiyah harus terus bergerak maju serta selalu berpikir besar dan optimistis. "Sehingga persyarikatan ini bisa memicu kebangkitan Islam, Muhammadiyah juga harus berpikir besar dan melakukan aksi nyata, seperti KH Ahmad Dahlan yang tidak hanya berhenti dalam tataran pemikiran, tapi juga melakukan gerakan," katanya.