REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tersangka kasus dugaan korupsi proyek pengadaan KTP-elektronik (KTP-el), Setya Novanto mengaku belum terpikirkan untuk mengabil langkah hukum. Ketua DPR-RI ini mengatakan, dia masih fokus untuk menjalankan tugasnya sebagai ketua DPR. "saya tetap menjalankan bagaimana secara serius untuk menangani kedewanan dan juga tugas-tugas partai dan tugas-tugas negara," ujar dia saat ditemui selepas pertemuan dengan BJ Habibie di kediaman Habibie, Patra Kuningan XIII, Senin (24/7).
Pertemuan Setya Novanto dengan Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar, BJ Habibie juga membahas langkah-langkah hukum yang kemungkinan ditempuh oleh Setya Novanto. Setya Novanto mengatakan, dia sudah menyampaikan secara detail bagaimana program mengenai langkah-langkah hukum.
"Saya menghargai proses hukum dan masalah praperadilan saya tetap dengan sabar. Saya belum ada niat untuk langsung pada proses praperadilan, tetapi kita akan terus melakukan kerja-kerja dalam tugas-tugas yang sedang kita hadapi," katanya.
Ketua Harian Partai Golkar, Nurdin Halid juga mengatakan, respons Habibie dalam pertemuan tersebut cukup baik. Habibie, Nurdin mengatakan, menekankan untuk menjunjung tinggi dan menghargai proses demokrasi yang melahirkan Setya Novanto sebagai ketua partai Golkar.
"Oleh karena itu meminta pada seluruh kader partai jangan ada yang berpendapat tidak berdasarkan fakta, kemudian jangan ada yang berpendapat yang tidak menguntungkan daripada produktivitas partai," kata dia.
Nurdin juga mengatakan, Habibie berpesan agar solidaritas Partai Golkar tetap harus dipertahankan dan tetap bahu membahu dalam mewujudkan program. Habibie berharap, kata dia, kinerja partai tidak terpengaruh terhadap proses hukum Setya Novanto.