Rabu 26 Jul 2017 06:02 WIB

Erdogan Diragukan Bisa Atasi Krisis Kawasan Teluk

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Recep Tayyip Erdogan (Ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Recep Tayyip Erdogan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah tiba di Qatar, Senin (24/7). Kunjungan Erdogan ke Doha mengemban misi untuk menyelesaikan krisis di antara Qatar dengan beberapa negara Teluk Arab.

Sesampainya di Doha, Erdogan segera bertemu dengan Emir Qatar Tamim bin Hamad Al-Thani. Dalam diskusi keduanya, Emir Qatar mengulangi pendirian pemerintahnya bahwa negaranya terbuka untuk dialog selama kedaulatan mereka dihormati.

Emir Qatar juga menegaskan kembali kepada Erdogan bahwa tuntutan negara-negara Teluk terhadap Qatar, seperti menutup media Aljazirah, memutuskan hubungan dengan Iran, dan menghentikan pendanaan terhadap kelompok teroris, termasuk mengusir tentara Turki dari Doha adalah suatu permintaan yang tidak beralasan.

Hal ini dinilai menjadi tantangan bagi Erdogan yang memiliki misi untuk menyelesaikan krisis di kawasan Teluk. Menteri Luar Negeri Turki Mavlut Cavusoglu, yang mendamping Erdogan dalam kunjungan tersebut mengatakan bahwa negaranya berupaya untuk mengatur pembicaraan langsung dengan pihak-pihak yang bersengketa.

"Cara yang paling tepat adalah duduk bersama di meja dan (memiliki) pembicaraan langsung. Inilah hambatan utama di depan kita dan saya berharap akan ada kesempatan untuk format seperti itu segera," ujar Cavusoglu seperti dilaporkan laman Aljazirah.

Pada Ahad (23/7), Erdogan juga telah mengunjungi Arab Saudi dan bertemu dengan Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud serta Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Kunjungannya ke sana juga masih dalam rangka mencari solusi untuk mencairkan kembali situasi di Teluk.

Kendati demikian, pernyataan singkat yang dirilis media Arab Saudi tidak menyinggung perihal pembicaraan tentang Qatar. Dilaporkan bahwa Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman hanya berfokus pada upaya kontra-terorisme bilateral antara Arab Saudi dan Turki.

Selepas perjalanan ke Arab Saudi, Erdogan melanjutkan perjalanannya ke Kuwait. Di negara yang menjadi mediator krisis Teluk tersebut, Erdogan melakukan pembicaraan dengan Emir Kuwait Sheikh Sabah al-Ahmad Al Sabah. Setelah dari Kuwait, Erdogan pun bertolak ke Qatar.

Kendati Erdogan telah mengunjungi negara-negara yang terlibat dalam krisis Teluk, tetapi solusi konkret untuk meredakan ketegangan di kawasan tersebut belum tampak. Hal tersebut seperti mengindikasikan bahwa Erdogan mengalami kegagalan untuk menyambung kembali jalinan hubungan antara Qatar dengan beberapa negara Teluk.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement