REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Satu lagi karya mahasiswa. Sebuah alat penghemat bahan bakar diproduksi Fakultas Teknik dan Sains Universitas Nasional (FTS Unas). Alat yang disebut Eco Power Booster ini berguna sebagai alat penghemat bahan bakar, sekaligus meningkatkan performa kendaraan bermotor. Kehadiran alat ini diharapkan mampu membantu program efisiensi BBM yang dicanangkan pemerintah dan pengembangan energi terbarukan.
Eco Power Booster merupakan alat penghemat bahan bakar yang dipasang pada kendaraan bermotor. Alat ini bekerja memanfaatkan energi air untuk membangkitkan energi listrik yang dibantu dengan perangkat dry cell. Penggunaan alat ini mampu mengurangi konsumsi bahan bakar kendaraan antara 20 hingga 70 persen. Alat ini juga mampu menekan emisi gas buang co dan co2 yang berbahaya bagi lingkungan hingga 50 persen. Kemampuan mesin kendaraan pun akan lebih baik karena mampu menurunkan suhu mesin. "Dengan alat ini untuk satu liter bensin yang biasanya untuk 10 kilometer, kini bisa 20 kilometer," kata Dekan FTS Unas, Ajat Sudrajat.
Harga jual perangkat ini bervariasi mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 3 juta rupiah untuk kendaraan roda empat. Saat ini pihak FTS Unas mengaku sudah memperoleh 200 pesanan alat serupa dari berbagai pihak. Namun, pihaknya masih memproses izin produksi dan penjualan resmi alat tersebut ke pemerintah agar dapat segera dipasarkan secara luas.
Karena itu, pihak Unas bekerja sama dengan Badan kejuruan Mesin Persatuan Insinyur Indonesia (BKM PII) guna membantu mendorong pemasaran dan pengembangan produk ini. Wakil Ketua Umum 1 BKM PII, Bambang Purwohadi menilai kerja sama itu merupakan kemitraan strategis yang perlu terus dikembangkan dengan melibatkan kalangan industri dan pemerintah. Alat ini merupakan salah satu solusi dalam mengatasi pembatasan subsidi BBM yang dicanangkan pemerintah. Apalagi munculnya alat ini bersamaan dengan mencuatnya kendaraan Esemka yang kini menjadi buah bibir masyarakat.