Selasa 03 Apr 2012 14:56 WIB

Hanya 30 Persen Mobil Esemka Pesanan yang Perlu Perbaikan

mobil esemka
Foto: antara
mobil esemka

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI - Siswa SMKN 1 Kota Bekasi, Jawa Barat berupaya menyempurnakan performa mesin mobil Esemka demi memperoleh pengakuan lolos pada uji emisi berikutnya. Menurut Kepala SMKN 1 Kota Bekasi, I Made Supriatna, dari 200 unit mesin Esemka yang dirakit siswanya untuk memasok kebutuhan mobil Esemka, hanya 30 persen yang memerlukan perbaikan. "Sebanyak 25 unit mesin rampung diperbaiki dan sudah dikirim ke Solo. Sementara sisanya masih dalam pengerjaan," ujarnya.

Penyempurnaan pada mesin Esemka dilakukan agar sanggup lolos pada uji emisi. Sebab berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 04 Tahun 2009 tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang untuk Kendaraan Bermotor Tipe Baru, kendaraan baru wajib memenuhi ambang batas sebelum mendapat izin operasi di jalan raya.

"Kami akan berupaya semaksimal mungkin agar kendaraan Esemka bisa tampil di jalan raya," katanya. "Mesin mobil yang kami rakit dan tidak dinyatakan tidak lolos saat uji emisi awal Maret lalu, saat ini sudah dibongkar lagi untuk mengetahui kekurangannya."

Pada uji emisi yang digelar 1 Maret 2012 di Balai Termodinamika Motor dan Propulsi Serpong, memperlihatkan kandungan karbon monoksida sebesar 11,63 gram/kilometer dan HC+NOx sebesar 2,69 gram/kilometer.

Padahal standarnya, kandungan karbon monoksida hanya 5 gram/kilometer, HC+NOx 0,70 gram/kilometer, sehingga mobil Esemka dinyatakan melebihi ambang batas dan karenanya tidak lolos uji emisi.

Kekurangan mesin yang mengakibatkan kegagalan pada uji emisi itu telah diperbaiki murid-murid SMKN 1 Kota Bekasi. Uji emisi berikutnya, diyakini sanggup dilewati mobil Esemka dengan lancar. "Perbaikan dilakukan pada komponen exhaust mesin yang dipasang untuk mengurangi gas buang karbon monoksida," kata Made.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement