Senin 30 Apr 2012 16:54 WIB

Mahasiswa USU Kembangkan Mobil Hemat Energi

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN - Mahasiswa Universitas Sumatera Utara mengembangkan mobil hemat energi dan ramah lingkungan yang diberi nama 'Mesin USU' hasil karya 14 mahasiswa Fakultas Teknik perguruan tinggi negeri itu.

Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Prof Syahril Pasaribu di Medan Senin (30/4) mengatakan, mobil hemat energi tersebut akan diikutkan pada lomba Shell Eco Marathon (SEM) Asia pada Juli 2012 di Sirkuit Sepang, Malaysia yang juga diikuti 145 tim dari 17 negara.

Selain USU, dalam lomba tersebut Indonesia juga akan diwakili oleh 17 tim lain yakni empat tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB), tiga tim dari Institut Teknologi Surabaya (ITS), dua tim dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Kemudian tiga tim dari Universitas Indonesia (UI), satu tim Politeknik Negeri Jakarta, dua tim dari Politeknik Negeri Pontianak (Polnep), satu tim universitas Gadjah Mada (UGM), dan satu tim dari Politeknik Manufaktur Negeri (Polman) Bandung.

USU sendiri mengirimkan satu tim yang diberi nama tim 'Horas'. Ke-14 mahasiswa yang akan mengikuti lomba itu juga diharapkan dapat membawa semangat yang dapat mewakili semua warga Sumatera Utara.

"Ini adalah bukti semangat mahasiswa USU dalam menghadapi isu tantangan energi masa depan, tidak kalah dengan perguruan tinggi lain di Indonesia maupun Asia. USU sangat bangga akan kompetensi dan kerja keras dari mahasiswa kami di Fakultas Teknik," katanya.

Manager tim Horas, Munawir R Siregar mengatakan masih ada beberapa bulan lagi untuk memperbaiki kekurangan yang terdapat pada kendaraan tersebut, terutama dalam hal mengurangi bobot mobil.

Untuk itu pihaknya mengharapkan dukungan dari berbagai pihak agar kelemahan-kelemahan tersebut dapat segera diminimalisasi. Terlebih lagi mereka menargetkan bahan bakar sebesar 200/km/liter untuk mobil Mesin USU yang diciptakan itu.

"Masih ada beberapa kendala dan keterbatasan, namun dengan dukungan banyak pihak kami optimis bisa mencapai target yang telah kami tetapkan itu," katanya.

Shell Eco-Marathon merupakan proyek pendidikan berkelanjutan yang menantang tim mahasiswa untuk merancang dan membangun kendaraan yang paling hemat untuk bersaing dengan kendaraan tim lain. Pemenangnya adalah kendaraan yang dapat bergerak jarak terjauh dengan menggunakan bahan bakar atau energi paling sedikit.

Para tim akan bersaing dalam dua kategori utama berdasarkan desain mobil yakni ketegori Prototype yakni untuk kendaraan berbentuk futuristk yang bertujuan untuk memaksimalkan efisiensi bahan bakar melalui elemen desain yang inovatif.

Kemudian kategori 'urban concept' yakni untuk desain kendaraan konvensional roda empat yang hemat bahan bakar, sesuai dengan kebutuhan pengemudi saat ini.

Tim-tim mahasiswa dapat memilih salah satu bahan bakar dari yang diperkenankan yakni Shell Unleaded 95 (EU)/Shell plus 89 (US) Petrol/Gasoline, Shell Diesel, Liquefied Pertroleum Gas (LPG), Shell Gas to Liquids (100 persen GTL), Fatty Acid Methyl Ester (100 persen Fame), ethanol E100 (100 persen Erhanol), Hydrogen, Solar dan Plug-In Electricity (Li-On).

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement