REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri BUMN Dahlan Iskan mengungkapkan mobil listrik nantinya akan mengandalkan bahan bakar sel (fuel cell ). Oleh sebab itu, dia meminta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk membuat prototipe "fuel cell".
"Nantinya, mobil listrik ini tidak datang dari listrik, tetapi 'fuel cell'," tutur Dahlan Iskan saat ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (3/8).
Menurut Dahlan, dalam waktu enam bulan prototipe yang dihasilkan BPPT akan selesai sehingga mobil listrik nantinya dapat menggunakan "fuel cell". Dahlan sendiri sudah melakukan pertemuan dengan pembuat "fuel cell" tersebut pada hari Jumat.
"Fuel cell" sebuah alat elektrokimia yang mirip dengan baterai, tetapi berbeda karena dirancang untuk dapat diisi terus reaktannya yang terkonsumsi, yaitu memproduksi listrik dari penyediaan bahan bakar hidrogen dan oksigen dari luar. Hal ini berbeda dengan energi internal dari baterai.
Dahlan pertama kali mencoba prototipe mobil listrik karya Dasep Ahmadi dan memboyong ke Jakarta pada tanggal 16 Juli 2012. Namun, mobil ini sempat mogok sebanyak dua kali.
Dasep Ahmadi ini memproduksi sebanyak tiga mobil listrik dengan pilihan warna hijau, merah, dan putih. Mobil ini ditawarkan dengan harga berkisar Rp 200 juta--Rp 300 juta.
Mobil listrik yang dikendarai Dahlan di pintu sebelah kiri dan kanan bertuliskan "Let's Green and Go Electric". Mobil listrik ini belum menggunakan nomor polisi dan belum dilengkapi dengan pengatur suhu udara (air conditioner).