REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi politik yang masih memanas dan terus melemahnya nilai tukar rupiah membuat PT Kia Mobil Indonesia (KMI) tak mematok target penjualan yang muluk. Tahun ini, Kia hanya memasang penjualan sebanyak 9.000 unit. Tak beda jauh dengan catatan penjualan ditahun 2014.
Direktur Marketing KMI, Hartanto Sukmono mangungkapkan situasi ini menghadapkan pelaku bisnis pada ketidakpastian. Ketidakpastian membuat masyarakat untuk menunda pembelian kendaraan. Sementara nilai rupiah yang merosot akan berpengaruh pada harga kendaraan.
"Nilai tukar rupiah memiliki pengaruh yang besar, baik (kendaraan) yang diproduksi di dalam negeri maupun yang diimpor langsung," kata Hartanto di Jakarta, Rabu (18/2).
Hartanto menambahkan, patokan target yang dipasang perusahaannya ini juga sejalan dengan analisis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) yang menyebutkan target penjualan otomotif nasional statis. Yakni berkisar 1,2 juta unit.
"Pernyataan resmi dari Gaikindo tahun 2015 diperkirakan sama. Kita set target serupa dengan Gaikindo," katanya.
Sementara itu, penyokong terbesar penjualan Kia masih didorong dari model Kia Picanto dan Kia Rio. Keduanya memiliki kontribusi yang sama. "Keduanya sekitar 80 persen dari target 9.000. Lainnya ada Sportage, Sorento, dan kendaraan komersil seperti Travello dan pikap," ujarnya.