REPUBLIKA.CO.ID, DETROIT -- Meski telah mengalami kecelakaan sebanyak 11 kali, eksperimen pengembangan mobil kemudi otomatis Google terus berlanjut.
"Adanya setir mobil, pedal rem, dan pedal gas akan membuat teknisi bisa mengambil alih kemudi kapan saja dibutuhkan," kata Direktur Program Mobil Kemudi Otomatis Google Chris Urmson, Jumat (15/5) seperti dilansir Reuters.
Google memang segera melakukan uji coba prototipe terbaru yang memiliki setir mobil, pedal rem, dan pedal gas.
Dalam uji coba ini, ujar dia, Google akan menguji coba teknologi baru untuk melindungi penumpang dan pejalan kaki. Kecepatan mobil kemudi otomatis yang baru ini hanya mencapai 25 mph untuk mengurangi cedera parah dalam tabrakan.
Para teknisi, terang Urmson, juga akan mengujicoba mobil ini dalam kondisi yang jarang dan aneh. Terkadang kasus semacam ini terjadi setiap 100.000 mil.
"Uji coba tersebut akan membantu Google memperbaiki kemampuan software agar mampu menghadapi situasi yang jarang sekali terjadi saat mobil meluncur di jalan."
Meski mobil kemudi otomatis Google telah mengalami kecelakaan sebanyak 11 kali sejak pertama kali meluncur di jalan enam tahun lalu. Namun, Google menolak jika mobilnya dinyatakan tak aman.
Menurut Urmson, kebanyakan kecelakaan yang melibatkan mobil kemudi otomastisnya disebabkan mobil ditabrak dari belakang.