Rabu 07 Oct 2015 20:30 WIB

Volkwagen Siapkan 7,3 Miliar Dolar AS untuk Biaya Recall Mobil

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Dwi Murdaningsih
Volkswagen
Foto: AP/Brennan Linsley
Volkswagen

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Volkswagen berencana untuk melakukan penarikan kendaraan pada Januari. Kendaraan tersebut adalah yang dilengkapi dengan perangkat lunak di tengah skandal kecurangan uji emisi.

Sejauh ini, raksasa otomotif Jerman itu telah menyiapkan dana sebesar 7,3 miliar dolar AS untuk menutupi biaya penarikan. Dana itu juga digunakan untuk upaya lain dalam memenangkan kembali kepercayaan pelanggan.

"Jika semuanya berjalan seperti yang direncanakan, kita bisa mulai recall pada Januari," ujar CEO Matthias Mueller.

Ia berharap agar semua mobil sudah berada dalam urutan pada akhir 2016. Setidaknya, hingga 11 juta kendaraan di seluruh dunia di beberapa merek dengan diesel dilengkapi perangkat tersebut.

"Mudah-mudahan lebih sedikit tetapi dalam hal apapun ini masih terlalu banyak," katanya.

Ia mengatakan, perusahaan harus memperbaiki mesin diesel EA 189 dengan kombinasi berbagai transmisi dan desain khus negara. Jadi, kata dia pihaknya tidak membutuhkan tiga solusi melainkan ribuan.

Pembaruan perangkat lunak akan cukup untuk memperbaiki masalah dalam banyak kasus, tetapi beberapa kendaraan bisa membutuhkan injektor dan kataliser. Bahkan perlu spesialis untuk menangani kasus-kasus yang lebih kompleks.

Menurut informasi saat ini, ia mengaku beberapa pengembang ikut campur dalam manajemen mesin. Ia berpikir, dewan manajemen membuat keputusan untuk menggunakan perangkat lunak dalam memanipulasi uji emisi.

Setelah berita skandal itu terkuak bulan lalu, Volkswagen telah merumahkan beberapa karyawan. Sedikitnya empat orang telah dipecat di mana tiga di antaranya adalan manajer senior yang bertanggung jawab untuk pengembangan Mesin di Volkswagen.

"Tentu saja kami akan melakukan segalanya sehingga pelanggan kami puas," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement