Jumat 01 Apr 2016 18:17 WIB

BMW Seri 7 Raih World Luxury Car Award 2016

Rep: Rossi Handayani/ Red: Dwi Murdaningsih
Mobil All-New BMW Seri 7 dipamerkan saat peluncuran di Jakarta, Kamis (8/10).    (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Mobil All-New BMW Seri 7 dipamerkan saat peluncuran di Jakarta, Kamis (8/10). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, Kendaraan termewah, all-new BMW Seri tujuh menerima penghargaan bergengsi World Luxury Car Award 2016 di New York International Auto Show. Tak hanya itu, kendaraan mewah ini juga menetapkan tolok ukur yang belum ada sebelumnya dalam hal desain berstruktur ringan, dinamis, kenyamanan, konektivitas dan beragam inovasi terdepan. Atribut klasik dari sedan papan atas, seperti kemewahan, kenyamanan dan status, semua hadir di all-new BMW Seri ini.

“BMW Indonesia merasa senang dan bangga atas penghargaan World Luxury Car 2016 yang diberikan kepada all-new BMW Seri 7,“ ujar Jodie O’tania, Head of Corporate Communications, BMW Group Indonesia.

Ia mengatakan, sejak diluncurkan di Indonesia pada Oktober tahun lalu, BMW menerima respon yang sangat positif dari para pelanggannya. Adapun mobil ini memiliki mesin in-line enam-silinder generasi terbaru dan transmisi Steptronic delapan-percepatan. All-new BMW Seri tujuh dapat memberikan tarikan mesin yang lebih mengesankan. Dari sisi desain, proporsi harmonis, ketelitian serta garis-garis yang tegas menjadikan all-new BMW Seri tujuh, kendaraan yang tidak hanya eksklusif, tapi juga stylis dan dinamis.  

Jodie mengatakan, All-new BMW Seri tujuh merupakan representasi brand BMW dalam hal teknologi, desain serta performa.  Dengan  penghargaan bergengsi yang diterima, dan inovasi luar biasa yang ditampilkan oleh model ini, BMW sekali lagi menetapkan tolok ukur baru di segmen sedan mewah.

 

baca juga: Mitsubishi akan Gunakan Teknologi Militer untuk Mobil Otonom

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement