REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) optimistis target penjualan mobil dalam negeri sebanyak 1,05 juta unit pada tahun ini bisa terealisasi.
Ketua I Gaikindo Jongkie D Sugiarto mengatakan, optimisme tersebut membuat Gaikindo tidak akan mengoreksi target hingga akhir 2016.
"Ada beberapa ajang pameran yang digelar di Jakarta dan kota lain sehingga diharapkan bisa menunjang target tersebut," ujarnya beberapa waktu lalu.
Jongkie memaparkan, sepanjang Januari-April 2016 penjualan mobil nasional mencapai 351.000 unit, lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sebesar 363.944 unit.
Menurutnya, hal ini dikarenakan pada tiga sampai empat bulan pertama di awal tahun masih terasa efek dari tahun sebelumnya.
"Tahun lalu, mulai kuartal II justru turun. Makanya, kita koreksi dua kali targetnya. Kalau dibandingkan 2015 awal dengan 2016, tentu ada penurunan. Tapi harus lihat di kuartal akhir 2015, itu agak sama dengan yang sekarang," jelas Jongkie.
Jongkie berkata, pertumbuhan ekonomi menjadi pemicu dalam peningkatan pendapatan per kapita masyarakat sehingga berimbas pada penguatan daya beli masyarakat.
Pengeluaran pemerintah untuk infrastruktur bisa bergulir sehingga ada permintaan pemerintah untuk kendaraan bermotor, baik kendaraan niaga maupun penumpang.
Pertumbuhan pasar otomotif tersebut dibuktikan oleh PT Toyota-Astra Motor (TAM). Meskipun kondisi pasar otomotif nasional belum terlalu mendukung, TAM tetap berhasil mencatat total penjualan ritel sebanyak 31.626 unit atau tumbuh 6,1 persen sepanjang April lalu.
Toyota kokoh sebagai pemimpin pasar dan menorehkan market shares yang tumbuh signifikan hingga mencapai 38 persen. Salah satu faktor pendongkrak kinerja sepanjang bulan lalu berasal dari penjualan Toyota Rush yang naik 28,2 persen sehingga berhasil menjadi market leader di segmen medium SUV.
Vice President Director PT Toyota-Astra Motor, Henry Tanoto, menyebutkan capaian tersebut tidak lepas dari kepercayaan pelanggan terhadap produk, teknologi, dan layanan Toyota yang terus ditingkatkan.
"Pencapaian ini tidak hanya semakin meneguhkan posisi Toyota di kancah industri otomotif nasional, sekaligus membawa market shares Toyota ke posisi tertinggi sepanjang beberapa waktu terakhir ini, sehingga makin meyakinkan kami untuk terus meningkatkan implementasi semangat Let's Go Beyond yang mewarnai setiap kegiatan Toyota di Indonesia," kata Henry.
Secara keseluruhan penjualan mobil di segmen ritel sepanjang April lalu turun 9,9 persen dari 92.407 unit pada bulan Maret menjadi 83.288 unit pada April. Penurunan terjadi di semua segmen, baik kendaraan penumpang maupun kendaraan komersial, masing-masing turun 11,2 persen dan 4,6 persen.
Di segmen kendaraan penumpang, penurunan terbesar dialami pasar SUV yang mencapai 32,8 persen. Sementara di segmen kendaraan komersial penurunan paling tajam dialami segmen truk ringan (2 ton) sebesar 9,4 persen.
Namun berbeda dengan tren pasar yang ada, penjualan mobil Toyota berhasil mencatat kinerja positif, baik di segmen penumpang maupun komersial masing-masing sebesar 5,5 persen dan 23 persen.
Hampir semua segmen kendaraan penumpang Toyota mengalami pertumbuhan pertumbuhan signifikan. Pertumbuhan tertinggi dicapai segmen SUV sebesar 14,5 persen , sedangkan hatchbacknaik 9,8 persen, dan segmen MPV naik 4 persen.
Sementara itu untuk kendaraan komersial, kinerja positif bulan lalu didorong oleh penjualan di segmen pickup yang dihuni oleh Toyota Hilux yang mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 45,7 persen.
Pada bulan lalu, pasar SUV mengalami penurunan yang besar atau anjlok 32,8 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya, terutama dialami segmen medium SUV sebesar 37,7 persen, high 23,2 persen, dan high compact 31,5 persen.
Namun dua produk Toyota yang bersaing di segmen ini yaitu Toyota Rush di segmen medium SUV dan All Toyota Fortuner di segmen high SUV berhasil menunjukkan keunggulannya, dengan tetap berhasil meraih peningkatan penjualan.
Peluncuran versi terbaru Toyota Rush TRD Sportivo dan TRD Sportivo Ultimo, dengan kapasitas tujuh penumpang berhasil mengangkat penjualan pionir medium SUV di Indonesia ini ke posisi 2.252 unit atau naik 28,2 persen sehingga berhasil menjadimarket leader di segmennya.
Sementara itu, pada periode yang sama All New Toyota Fortuner yang diluncurkan pada awal tahun ini, masih tetap memimpin di segmen high SUV dengan angka penjualan sebesar 2.292 unit dengan market shares 33,2 persen di kelasnya.
"Respon pelanggan terhadap SUV Toyota tetap tinggi, meski secara keseluruhan di pasar otomotif nasional penjualan di segmen SUV ini mengalami penurunan yang sangat signifikan," ucap Henry.
Sementara itu di segmen hactback, Agya berhasil mencatat pertumbuhan penjualan 8,8 persen sehingga market shares naik menjadi 42,5 persen, Etios market shares naik menjadi 19,1 persen dan pangsa pasar Yaris tumbuh 15,5 persen sehingga mampu menguasai pangsa pasar sebesar 52,2 persen.
Di segmen MPV, Toyota tetap memimpin dengan angka penjualan 18.299 unit dengan market shares 54 persen. Toyota Avanza sebagai market leader segmen low MPV berhasil meraih penjualan 13.296 unit sehingga market shares Avanza kini menjadi 54,1 persen. Sementara itu, Kijang Innova di segmen medium MPV meraih angka penjualan sebesar 4.759 unit dengan market shares 72,5 persen.
"Kami berharap, kondisi pasar otomotif nasional di bulan-bulan mendatang akan lebih kondusif sehingga memberi ruang yang lebih baik lagi bagi pelaku otomotif untuk mendorong angka penjualan, termasuk Toyota," tuturnya.