Kamis 08 Sep 2016 17:38 WIB

Honda Jazz Hybrid Belum akan Mengaspal di Indonesia

Rep: Rossi Handayani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Honda Jazz Hybrid - PT. Honda Prospect Motor (Photo : www.worldcarfans.com)
Foto: www.worldcarfans.com
Honda Jazz Hybrid - PT. Honda Prospect Motor (Photo : www.worldcarfans.com)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  PT Honda Prospect Motor (HPM) hingga kini belum berencana menghadirkan model Jazz hybrid di Indonesia. Minat masyarakat di Tanah Air menjadi salah satu pertimbangannya.

Marketing dan After Sales Service Director HPM Jonfis Fandy mengatakan, saat ini konsumen Tanah Air lebih memilih kendaraan konvensional yang harganya lebih terjangkau.

"Konsumen memang nggak bisa disalahkan, kalau dengan cc sekian harga lebih mahal, kenapa saya harus beli hybrid. Tapi, kalau misalnya ada bantuan dari berbagai pihak supaya pasar hybrid lebih kompetitif ya, bisa dijalankan. Bisa beralih, walaupun di Indonesia untuk mengubah kebiasaan, butuh waktu dan tenaga, tapi kalau tidak dimulai ya tidak akan terjadi," ujar Jonfis, Kamis (8/9).

HPM menyatakan, hingga sejauh ini penjualan mobil hybrid belum bisa memberikan kontribusi yang lebih banyak. Satu-satunya kendaraan hybrid yang ditawarkan Honda yakni CR-Z. Jonfis Fandy mengatakan, pasar mobil hybrid di tanah air masih sangat sedikit hasil penjualannya.

"Market-nya sih kecil, tidak sampai satu persen, di bawah itu lah, nggak jauh. Tapi yah, penggemar tetap ada, karena harganya lebih tinggi dibandingkan mobil biasa," kata dia.

Menurut Jonfis, peminat mobil hybrid masih sedikit, karena harga mobil yang lebih mahal dari jenis konvensional. Meskipun, dari segi teknologi lebih canggih, dan unggul dalam hal ramah lingkungan.

Penyebab mahalnya kendaraan hybrid selain dari segi teknologi tinggi, juga dikarenakan dukungan yang belum cukup dari pemerintah, dan komunitasnya di Indonesia. Padahal, pasar mobil di tanah air menjadi yang paling tertinggi di Asia Tenggaa saat ini, namun dari segi teknologi masih tertinggal.

Ia mengatakan, dengan teknologi yang belum berkembang, Indonesia juga menjadi salah satu negara penyumbang karbon dioksida (CO2) terbesar. Salah satu cara untuk mengurangi dari senyawa kimia tersebut adalah dengan menggunakan mobil hybrid.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement