Kamis 05 Sep 2019 11:02 WIB

Tahun Depan, Mobil Listrik Mulai Dijual Masif

Sejumlah produsen mobil sudah menyiapkan produk yang akan dijual tahun depan.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Nora Azizah
Pemilik VW Beetle bertenaga listrik Rudi Susanto Rahardjo berfoto didalam mobilnya saat gelaran Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019, di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (4/9).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pemilik VW Beetle bertenaga listrik Rudi Susanto Rahardjo berfoto didalam mobilnya saat gelaran Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019, di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (4/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demi tercapainya sarana transportasi hijau yang praktis dan minim perawatan, sejumlah stakeholder pun satu suara untuk segera menghadirkan kendaraan berbasis listrik di Indonesia. Melihat antusiasme itu, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pun optimistis kehadiran mobil listrik telah berada di depan mata.

Bahkan, Kepala BPPT, Hammam Riza optimistis, kendaraan listrik dapat mulai dipasarkan di Indonesia pada 2020. “Kami proyeksikan tahun depan mobil listrik sudah beredar di pasaran. Sejumlah pabrikan pun sudah menyiapkan produk yang akan dijual masal pada tahun depan,” kata Hammam kepada Republika saat dijumpai di sela Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019 pada Rabu (4/9).

Baca Juga

Ia optimistis akan hal itu karena inovasi yang dilakukan oleh pabrikan juga disambut positif oleh sejumlah stakeholder terkait. Pasalnya, kehadiran mobil listrik memang mutlak memerlukan ekosistem penunjang seperti charging station dan infrastruktur penunjang lainya.

“Mobil listrik perlu dukungan sosialisasi dan edukasi baik bagi masyarakat maupun bagi sumber daya manusia yang berkaitan dengan mobil listrik,” ujarnya. Dengan begitu, lanjut dia, segala aspek terkait mobil listrik terkait polusi dan resiko keselamatan dapat benar-benar ditekan.

Saat ini, segala upaya itu tengah terus diakselerasi. Baik dari aspek riset, kesiapan uji tipe dan kelayakan. Bahkan, ia menekankan, potensi adanya industri baterai di Indonesia pun juga telah banyak dibahas. Soal sosialisasi dan edukasi, BPPT pun turut berkontribusi lewat kegiatan IEMS yang merupakan pameran pertama yang fokus pada kendaraan berbasis elektrik.

Sinergi dari beragam pihak itu pun didukung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan. Saat hadir dalam pembukaan IEMS 2019, ia juga menyatakan bahwa upaya ini sekaligus dapat mendorong pertumbuhan Industri di Indonesia.

“Saat ini sudah saatnya Indonesia menjadi produsen kendaraan listrik. Karena, berbagai bahan komponen pendukung ada di Indonesia,” kata Luhut.

Ia pun mencontohkan, sekitar 70 hingga 80 persen bahan dasar baterai lithium terdapat di Indonesia. Artinya, jika ditunjang dengan investasi dan teknologi yang proper, maka peluang hadirnya industri baterai di Indonesia pun kian lebar.

Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa beberapa pihak pun telah menyampaikan keinginan untuk berinvestasi di Indonesia dalam industri yang berkaitan dengan mobil listrik. Artinya, kehadiran kendaraan listrik ini dinilai positif baik dari aspek lingkungan, pasar dan dari aspek pertumbuhan industri.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement