REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun 2014 bukan masa menyenangkan bagi PT Mabua Harley-Davidson. Pasalnya, sepanjang tahun ini agen pemegang merek (APM) moge asal Amerika Serikat (AS) itu mengalami penurunan angka penjualan.
Bila dibandingkan, tahun 2013 lalu penjualan hampir menyentuh angka 1.000 unit. Tahun 2014 ini angkanya turun sekitar 30 persen.
"Penjualan tahun lalu itu hampir seribuan unit, angka pastinya sekitar 980 unit di semua tipe. Tahun ini turun sekitar 30 persen karena adanya kenaikan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). Dampak kenaikan PPnBM itu terasa sekali setelah bulan April," jelas Irvino Edwardly, Director Sales & Marketing Mabua Harley-Davidson.
Hingga bulan Desember ini penjualan Harley-Davidson melalui Mabua belum sentuh angka 600 unit. Meski dalam kesempatan itu, Irvino mengatakan jika target Mabua sampai akhir tahun ini mengejar di angka 600 unit.
"Target tahun depan sebisa mungkin menyentuh angka 1.000. Paling tidak bisa kembali lagi seperti tahun 2013 lalu," sambung Irvino.
Target tersebut tidaklah berat bagi Mabua Harley-Davidson. Terlebih setelah pihaknya baru-baru ini meluncurkan Street 500.
Moge berkapasitas 494cc itu memang dijual Rp 219 juta on the road. Target penjualannya pun sangat tinggi sekitar 500 unit selama tahun 2015. "Bisa dibilang Street 500 akan jadi tulang punggung kami," pungkas Irvino.