REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah menyiapkan rencana strategis untuk memproduksi kendaraan bermotor yang hemat atau sama sekali tidak menggunakan bahan bakar minyak (BBM).
Rencana tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin, setelah menerima empat rektor perguruan tinggi negeri dari Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).
"Dalam waktu dekat mudah-mudahan tiga bulan mendatang apa yang kita diskusikan hari ini bisa kita tuangkan dalam rencana strategis, roadmap nya seperti apa, timeline nya seperti apa," ujarnya.
Menurut Presiden, jenis kendaraan yang hemat atau tidak menggunakan BBM bisa melepaskan ketergantungan bangsa terhadap gejolak harga minyak mentah dunia yang sering terjadi.
"Kalau kita hanya bersandar pada itu kita akan menghadapi banyak kerentanan, bahkan krisis, manakala terjadi gejolak harga minyak mentah dunia seperti yang kita hadapi saat ini," ujarnya.
Kepala Negara berpendapat, saat ini diperlukan kolaborasi nasional di bidang riset dan juga produksi untuk menghasilkan kendaraan ramah lingkungan secara nasional.
Semua pihak, lanjut dia, perlu untuk diajak ikut serta mewujudkan kendaraan tersebut mulai dari jajaran akademik, kementerian dan juga pihak swasta.
Ketika mobil ramah lingkungan itu telah bisa diproduksi, Presiden berharap masyarakat bisa menerima sehingga gaya hidup bergantung dengan BBM pun bisa terhapuskan.
"Para rektor melaporkan kepada saya proses menghadirkan motor atau mobil yang bersumber pada listrik terus berjalan, bahkan ada timeline kapan itu bisa dikenalkan kepada rakyat kita, di kementerian semangatnya tinggi ada langkah-langkah ke arah itu," tuturnya.
Bahkan, lanjut Presiden, para rektor menyebutkan produk kendaraan bermotor ramah lingkungan tersebut sudah bisa diluncurkan pada 2014.