REPUBLIKA.CO.ID, MANILA - Raksasa otomotif AS, Ford, Rabu mengatakan, pihaknya akan menutup pabrik perakitan kendaraannya di Filipina pada akhir tahun. Langkah yang akan mengorbankan 360 pekerja ini disebut sebut menjadi bagian dari restrukturisasi yang sedang berlangsung di seluruh Asia.
Keputusan itu akan menyebabkan negara tersebut tanpa ekspor kendaraan bermotor, presiden Ford Group Filipina Randy Krieger mengatakan dalam sebuah pernyataan.
"Ini adalah keputusan yang sangat sulit. Perusahaan ini mempelajari setiap kemungkinan skenario dan peluang, tetapi kami tidak bisa membuat bisnis yang cukup kuat untuk manufaktur masa depan," tambahnya.
Perusahaan mengatakan telah mengekspor lebih dari 80.000 kendaraan bernilai satu miliar dolar AS ke Thailand, Malaysia dan Indonesia sejak 2002.