REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Peluncuran mobil ramah lingkuan ke pasaran masih menunggu insentif dari pemerintah. Menteri Perindustrian MS Hidayat berjanji insentif mobil ramah lingkungan yang terangkum dalam Peraturan Presiden mengenai Low Carbon Emition akan segera terbit dalam waktu dekat.
"Karena ini perpres, nanti pak Agus (menkeu) berkordinasi dengan Sekneg," ujar Hidayat, kemarin. Ia mengatakan pada pemerintahan kabinet Indonesia Bersatu jilid 2, diluncurkannya mobil murah ramah lingkungan merupakan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Perundingan insentif itu, Hidayat mengibaratkan sebagai ibu hamil yang tak mungkin lagi menunda kelahirannya.
Saat ini, pemerintah sedang menggodog mengenai insentif yang diberikan untuk produksi mobil ramah lingkungan. Mobil-mobil yang diatur dalam perpres antara lain mobil murah ramah lingkungan (Low Cost Green Car atau LCGC), mobil hybrid, mobil dengan diesel advance, CNG, fuel cell dan biofuel. Kalangan pengusaha minta keringanan berupa tax holiday, tax allowance dan pengurangan pajak penjualan atas barang mewah
(PPNBM) hingga nol persen.
Sembari menunggu regulasi, PT Astra International Tbk memperkenalkan LCGC yang pertama. Mobil model compact dengan merek Astra Toyota Agya dan Astra Daihatsu Ayla dikenalkan. Mobil ini dikenalkan dalam pameran motor internasional (IIMS 2012) di Jakarta International Expo.
Presiden Direktur Asta, Prijono mengatakan pembuatan mobil ini sudah menggunakan 84 persen kandungan lokal. Namun, harga mobil ini belum ditentukan sampai regulasi mengenai Low Carbon Emition diterbitkan.