REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Penggunaan bahan bakar premium terus menguras kocek negara. Bahkan terakhir pemerintah menyatakan konsumsi BBM yang begitu tingginya menyebabkan jatah premium telah menipis.
Direktur Pemasaran Toyota Astra Motor, Joko Trisanyoto menyatakan sebenarnya penggunaan BBM yang tak sesuai klasifikasi menyebabkan mesin mobil tidak optimal. Bahkan bukan tak mungkin menyebabkan ngelitik atau engine knocking pada mobil. ‘’Kalau harusnya mobil memakai oktan 95 terus memakai 87 (premium) ya tidak optimal,’’ ujar Joko usai memaparkan program Toyota Green Workshop, di Indonesia International Motor Show, Jumat (28/9).
Standar mobil Toyota sendiri menurut dia sejak awal Euro 2 dan sebaiknya menggunakan bahan bakar bernilai oktan 90. Begitu juga dengan mobil keluaran terbaru Toyota, yang berkolaborasi dengan Daihatsu, Agya.
Menurut dia kemungkinan Agya memiliki spesifikasi diatas nilai oktan 90.Ditanya soal aturan pemerintah untuk mobil murah dan ramah lingkungan, ia menyatakan hingga kini belum tahu jika pemerintah berencana mengeluarkan aturan khusus untuk penggunaan pertamax. Hanya saja jika diharuskan menggunakan pertamax, ia merasa Agya telah siap.