Jumat 28 Sep 2012 22:32 WIB

Toyota Ingatkan Penggunaan Premium

Rep: ichsan emrald alamsyah/ Red: M Irwan Ariefyanto
Petugas mengisikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi atau premium pada mobil mewah di sebuah stasiun pengisian BBM umum (SPBU) di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (2/4). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Petugas mengisikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi atau premium pada mobil mewah di sebuah stasiun pengisian BBM umum (SPBU) di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (2/4). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Penggunaan bahan bakar premium terus menguras kocek negara. Bahkan terakhir pemerintah menyatakan konsumsi BBM yang begitu tingginya menyebabkan jatah premium telah menipis.

Direktur Pemasaran Toyota Astra Motor, Joko Trisanyoto menyatakan sebenarnya penggunaan BBM yang tak sesuai klasifikasi menyebabkan mesin mobil tidak optimal. Bahkan bukan tak mungkin menyebabkan ngelitik atau engine knocking pada mobil.  ‘’Kalau harusnya mobil memakai oktan 95 terus memakai 87 (premium) ya tidak optimal,’’ ujar Joko usai memaparkan program Toyota Green Workshop, di Indonesia International Motor Show, Jumat (28/9).

Standar mobil Toyota sendiri menurut dia sejak awal Euro 2 dan sebaiknya menggunakan bahan bakar bernilai oktan 90. Begitu juga dengan mobil keluaran terbaru Toyota, yang berkolaborasi dengan Daihatsu, Agya.

Menurut dia kemungkinan Agya memiliki spesifikasi diatas nilai oktan 90.Ditanya soal aturan pemerintah untuk mobil murah dan ramah lingkungan, ia menyatakan hingga kini belum tahu jika pemerintah berencana mengeluarkan aturan khusus untuk penggunaan pertamax. Hanya saja jika diharuskan menggunakan pertamax, ia merasa Agya telah siap.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement