REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG TIMUR -- Sejumlah perajin ikan asin di Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung mengeluhkan harga garam tinggi. Selain itu pasokannya yang juga terbatas sehingga menyulitkan produksi mereka. "Sulit dapat garam dan sering telat datangnya," kata Arti (35), perajin ikan asin di Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur, Kamis (27/7).
Selain sulit mendapatkan garam sebagai bahan baku pengasinan ikan, menurut dia, harganya pun melambung tinggi. Kenaikan harga garam itu sudah dirasakan semenjak bulan Ramadhan lalu. "Mulai terasa bulan puasa kemarin harganya sudah naik, bulan puasa itu per karung isi 50 kg di jual Rp 170 ribu dan sekarang naik lagi sudah sampai Rp 220 ribu per karung," ujar dia.
Ibu tiga anak itu mengatakan harga normal garam di daerahnya umumnya di jual Rp 100 ribu per karung. Dia berharap kepada pemerintah agar harga garam bisa kembali normal.
Wanto (30), perajin ikan asin lainnya di Lampung Timur membenarkan tinggi harga garam di daerahnya. Dia mengatakan harga garam yang tinggi memberatkan para perajin ikan di daerahnya. Karena membuat harga jual ikan asin melambung tinggi dan otomatis menurunkan minat para pembeli. Dia juga berharap harga dan pasokan garam bisa kembali normal seperti sedia kala.