REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Komisi Disiplin PSSI menjatuhi hukuman kepada suporter Persib dengan larangan hadir ke stadion untuk lima laga Maung Bandung. Hukuman ini diberikan oleh Komdis PSSI karena kejadian pelemparan botol dan flare saat Persib melawan Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api pekan lalu.
"Merujuk kepada pasal 67 dan 11 huruf (e) kode disiplin PSSI, suporter Persib dihukum larangan memasuki stadion sebanyak lima pertandingan," tulis Komdis PSSI melalui surat kepada Persib, dikutip dari laman resmi Persib, Sabtu (29/7).
Lima laga larangan tersebut dimulai sejak laga Persib melawan Perseru Serui di Stadion Marora, Serui, Ahad (29/7) hari ini. Empat sisanya adalah laga di putaran kedua yakni melawan PS TNI, Arema FC, Sriwinaya FC, dan Persegres Gresik United. Laga melawan TNI dan Gresik digelar di GBLA. Selebihnya di markas lawan.
Hukuman berat ini diberikan oleh Komdis PSSI tak hanya karena lemparan botol dan flare. Bobotoh juga kedapatan melakukan kekerasan terhadap ofisial tim lawan dan pengeroyokan terhadap suporter lain.
Akibatnya, suporter Persib, Ricko Andrean Maulana (22 tahun), meninggal akibat penganiayaan. Kematian Ricko menjadi sorotan dari berbagai pihak. Ricko, yang merupakan suporter Persib (Bobotoh), justru tewas oleh oknum-oknum Bobotoh yang mengira ia adalah suporter Persija. Kala itu, ia mencoba menyelamatkan suporter Persija yang sedang dianiaya oleh oknum Bobotoh.
Hukuman larangan pertandingan tanpa bobotoh pertama kali dialami Persib musim ini. Sebelumnya, Maung Bandung sering kena sanksi akibat flare, petasan, dan suporter masuk lapangan. Namun, sanksi masih sebatas denda berupa uang dan hukuman penonton tanpa atribut.