Rabu 02 Aug 2017 14:22 WIB

Program Dompet Dhuafa untuk Lansia Jadi Rujukan

Rep: Fuji E Permana/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Lansia
Foto: pixabay
Ilustrasi Lansia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dompet Dhuafa (DD) Filantropi mempunyai program untuk penduduk lanjut usia (lansia) di bidang kesehatan, ekonomi dan budaya. Kini, Japan International Cooperation Agency (JICA) bersama Mitsubishi UFJ Research and Consulting (MURC) dan Pemerintah Malaysia melakukan studi banding untuk mengetahui program DD bagi penduduk lansia.

Direktur Utama DD Filantropi, Imam Rulyawan mengatakan, DD sebagai lembaga yang portofolio
kemanusiaannya di berbagai bidang pelayanan, pemberdayaan dan pembelaan. Maka, DD membuka diri sebagai lembaga rujukan.
 
"Dompet Dhuafa juga aktif melakukan sharing knowledge, bukan hanya dengan stakeholder nasional, namun juga dengan stakeholder Internasional baik dalam bentuk lecturing, care visit hingga replikasi berbagai role model," kata Imam melalui keterangan tertulisnya, Rabu (2/8).
 
Ia menerangkan, tahun ini MURC melakukan pelatihan di Indonesia. Pelatihan mereka dalam rangka melakukan studi banding untuk mengetahui bagaimana Indonesia mendukung kehidupan penduduk lansia melalui sumber daya non pemerintah. Dalam hal ini DD menjadi salah satu lembaga rujukan pengelolaan penduduk lansia sehingga mereka melakukan studi banding ke DD.
 
"Permasalahan lansia ini menjadi menarik karena dapat menghadirkan tantang angka ketergantungan hidueo yang berhubungan dengan beban ekonomi yang ditanggung oleh penduduk usia produktif untuk membiayai penduduk lansia," ujarnya.
 
Ia menjelaskan, apalagi permasalahan penduduk lansia tidak hanya sebatas produktivitasnya saja. Tetapi juga menyangkut hal lain seperti aspek medis, psikologis dan sosial. Menurutnya berbagai format kolaborasi yang dilakukan DD dapat diadaptasi oleh Pemerintah Malaysia. Seperti Pos Sehat yang pertama kali dibentuk tahun 2005.
 
Pos Sehat dibentuk dengan pendekatan program kesehatan DD yang terus menerus dilakukan. Usaha terpadu dengan layanan promotif, preventive dan rehabilitative terus dilakukan. Usaha tersebut dilakukan melalui upaya peningkatan kapasitas dan pemberdayaan kader kesehatan untuk menciptakan kesadaran kepada penduduk lansia. Supaya mereka memiliki kesadaran terhadap kesehatan diri sendiri, keluarga dan lingkungan.
 
"Penggerak Pos Sehat adalah mereka yang telah mendonasikan harta dan raga tanpa paksaan sehingga Pos Sehat dapat berdiri hingga saat ini. Tidak hanya mereka yang berusia muda tetapi mereka yang berusia lanjut pun ikut terlibat dalam pengelolaan Pos Sehat," jelasnya.
 
Melalui Pos Sehat, DD bertekad untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat miskin terhadap permasalahan kesehatan yang mereka hadapi. DD juga ingin terus membina penduduk lansia agar
menjadi penduduk lansia yang produktif dengan melibatkan mereka dalam pengelolaan Pos Sehat. Maka, kesadaran yang telah tumbuh akan menjadi modal awal dalam membangun inisiatif masyarakat miskin dan lansia untuk bersama-sama memecahkan masalah.
 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement