REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING--- Sedikitnya 13 orang tewas dan 175 lainnya cedera pada Selasa malam setelah sebuah gempa kuat melanda daerah wisata populer di Cina barat daya Sichuan, Cina. Menurut media pemerintah Xinhua, dari 175 korban luka, 28 diantaranya terluka parah.
Gempa melanda Kabupaten Jiuzhaigou di Provinsi Sichuan di barat daya Cina pada Selasa malam. Sedikitnya lima orang yang meninggal adalah turis. Sekitar 2.800 orang dievakuasi dari hotel Intercontinental yang mengalami rusak berat akibat gempa.
Dilansir dari CNN (9/8), saat ini tim penyelamat masih berupaya membersihkan puing-puing untuk menolong korban yang terkubur di bawah puing-puing bangunan.
Administrasi Gempa Cina telah meluncurkan status tanggap darurat Tingkat I terkait bencana gempa. Angka ini merupakan yang tertinggi dari empat tingkat yang diberlakukan. Hampir 400 truk pemadam kebakaran dan lebih dari 1.100 petugas pemadam kebakaran langsung menuju ke tempat kejadian. Mereka membawa serta 55 detektor,30 anjing penyelamat dan 24 generator.
Pemerintah daerah mengumumkan penutupan kawasan wisata Jiuzhaigou, yang mencakup sebuah taman nasional yang terkenal dengan air terjun dan formasi topografinya, mulai Rabu. Yu Qian, seorang petugas biro perpajakan setempat, mengatakan gempa telah membuat saluran komunikasi di lingkungannya menjadi terputus.
Gempa tersebut bukanlah satu-satunya gempa yang terjadi di Cina dalam 24 jam terakhir. Menurut Geologi Amerika Serikat,pada hari Rabu pagi, sebuah gempa berskala 6,3 melanda wilayah otonomi Xinjiang Uyghur di Cina barat laut, dekat perbatasan ke Kazakhstan.
Gempa terjadi pukul 07:27 waktu setempat. Pusat gempa berada 107 kilometer selatan tenggara Dostq, Kazakhstan, pada kedalaman 25,9 kilometer (16 mil). Tidak ada laporan langsung tentang korban jiwa atau kerusakan, karena lokasi gempa merupakan daerah yang jarang penduduknya.