REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Ribuan pelanggan gas di Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat, memprotes pemadaman layanan yang terjadi sejak Ahad (6/8) hingga saat ini, sehingga kesulitan mengerjakan pekerjaan dapur.
"Sejak pemadaman terjadi, saya menggunakan kompor portabel yang biasa dipakai kegiatan outdoor saya untuk memasak di dapur," kata Bratha Effendi (35) warga Bojong Rawalumbu, Kota Bekasi, Rabu.
Menurut dia, sang istri dan tiga putrinya yang masih balita selama ini sangat bergantung pada kebutuhan gas bumi yang terinstalasi di rumahnya sejak setahun terakhir. Kekecewaan warga Blok VI, Jalan Lumbu Timur Nomor 1D itu kepada operator gas bumi karena sang istri tidak bisa menyiapkan sejumlah keperluan bagi anaknya saat pagi hari.
"Kalau pagi biasanya istri saya memasak makanan buat anak, mencuci dot dan sejumlah kebutuhan lainnya. Sejak layanan gas mati, praktis aktivitas itu tidak berjalan karena persediaan gas kompor portabel sudah habis sejak hari pertama gas bumi padam," katanya.
Bratha mengaku, tidak memiliki bahan bakar cadangan lainnya seperti elpiji dan sejenisnya karena selama ini telah bergantung pada gas bumi. "Sejak gas bumi ini dipasang, saya sudah tidak kepikiran lagi untuk membeli tabung Elpiji, karena buat apa, kalau sudah ada gas bumi," katanya.
Bratha mengakui, peristiwa pemadaman gas ini baru kali pertama dialaminya bersama ratusan warga lainnya di RW31 Bojong Rawalumbu. "Saya heran kenapa ini terjadi. Sebab sudah setahun terakhir belum pernah ada masalah dan iuran pun lancar sebulan rata-rata habis Rp125 ribu," katanya.
PT Sinergi Patriot Kota Bekasi, Jawa Barat, merupakan operator jaringan gas bumi di Kecamatan Rawalumbu. Hal senada diungkapkan warga Narogong Kecamatan Rawalumbu, Mangiring (41). "Seluruh warga di Narogong, Perumahan Pondok Hijau, Bojong Menteng resah karena gas mati selama tiga hari," katanya.
Dia mengaku, sempat mengklarifikasi kejadian ini kepada petugas terkait yang beralasan pemadaman ini terjadi akibat gangguan teknis pada pipa jaringan distribusi. "Menurut operatornya ada pipa bocor di jaringan Induk Cirebon," katanya.
Keluhan yang sama juga dikatakan Warga Jemabatan 13 Perumahan Rawalumbu Kota Bekasi, Jonder Sihotang (55).
"Rencananya kami besok akan mendatangi kantornya untuk meminta penjelasan resmi pengelola atas kerugian ini. Istri saya tidak bisa memasak di dapur, jadi sudah tiga hari ini kami makan di luar. Biaya juga jadi bengkak," katanya.