REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Puluhan ulama dan santri yang tergabung Gerakan Ulam (Gema) Jabar, mendatangi Sekretariat DPP Partai Golkar, di Jalan Anggrek Neli Slipi, Jakarta Rabu (9/8). Mereka, menyampaikan tuntuntanya kepada pengurus DPP Golkar agar mempertimbangkan kembali pengusungan bakal calon Gubenur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Menurut Wakil Sekretaris Gema Jabar yang juga pimpinan pondok pesantren Al Hidayah Muhamad Nur, gerakan tersebut adalah lanjutan dari penolakan Gema Jabar terhadap Dedi Mulyadi yang direkomendasikan oleh Golkar sebagai bakal calon Gubernur Jabar 2018 nanti. Ulama menilai, Bupati Purwakarta tersebut memiliki masalah terhadap warga Muslim yang ada di Purwakarta dan umumnya warga Jawa Barat.
Nur mengatakan, meskipun dalam kesempatan kali ini pihaknya tidak berkesempatan bertemu dengan pengurus DPP partai Golkar untuk beraudensi, namun tuntutannya telah disampaikan. Yakni, melalui surat yang di serahkan kepada kesekretariatan DPP Golkar.
Menurut Nur, dalam surat itu ada beberapa poin yang di sampaikan. Namun, yang paling utama adalah mempertimbangkan kembali pemberian rekomendasi Dedi Mulyadi sebagai bakal calon Gubernur Jawa Barat 2018 mendatang.
"Karena, saat ini, sosok Dedi yang terlalu konsen terhadap budaya terlalu melampaui batas," ujar Nur dalam siaran persnya, Rabu (9/8).
Menurut Nur, jika DPP Golkar tetap memberikan rekomendasikan ke Dedi Mulyadi menjadi calon gubernur, maka pihaknya tidak tinggal diam. Gema akan terus meyosialisasikan ke masyarkat langsung serta ke konstituen agar tidak memberikan dukungannya terhadap Dedi Mulyadi.
Dia yakin bahwa di tubuh Golkar sendiri masih banyak kader terbaik disamping nama Dedi Mulyadi. "Saya khawatir dengan pengusungan Dedi Mulyadi menjadi Gubernur Jabar ini malah merusak nama Golkar," katanya.
Selain itu, Gema juga menyatakan dukungannya kepada Partai Golkar jika dalam pemilihan Gubenur nanti jika yang diusungnya bukan nama Dedi Mulyadi. Nur berharap, aspirasinya kepada DPP Golkar bisa didengar dan mengubah keputusan dan memilih kader yang bersih untuk calon Gubernur Jabar nanti.
"Perlu diketahui jika gerakan dari kami bukan hanya pada satu partai ini saja, akan tetapi saya akan menegur partai lain jika ada yang mengusung nama calon yang memang bermasalah," katanya.