Kamis 10 Aug 2017 16:45 WIB

Masih Ribuan Rumah Warga yang Belum Teraliri Listrik

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Andi Nur Aminah
Pekerja melakukan pengerjaan perawatan dan peninggian jaringan kabel listrik PLN (ilustrasi)
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pekerja melakukan pengerjaan perawatan dan peninggian jaringan kabel listrik PLN (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Hingga sejauh ini, masih cukup banyak rumah warga di empat kabupaten wilayah operasi PT PLN Area Purwokerto yang belum teraliri listrik. Hal ini diperoleh berdasarkan data tingkat elektrifikasi yang ada di kantor PLN tersebut.

Manajer PT PLN Area Purwokerto, Andik Novijanto menyebutkan, tingkat elektrifikasi di empat kabupaten yang menjadi wilayah operasinya, antara lain Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara dan Wonosobo, masih pada kisaran 94 persen. Antara lain, untuk Kabupaten Banyumas sebesar 94,22 persen, Banjarnegara sebesar 96,79 persen, dan Wonosobo sebesar 94,74 persen, dan terakhir Kabupaten Purbalingga 92,75 persen.

"Dari data tersebut, jumlah rumah yang masih cukup besar belum teraliri listrik ada di Kabupaten Purbalingga. Di Kabupaten ini, rumah warga yang teraliri listrik baru 91,75 persen.'' jelas Andik, Kamis (10/8).

Dia menyebutkan, berdasarkan data yang dia miliki, jumlah pelanggan PLN di empat kabupaten tersebut, mencapai sekitar 1.085.000 rumah. Berdasarkan data tersebut, menjelang peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 72, PT PLN Purwokerto menggelar program Gebyar Kemerdekaan 2017. Dalam program tersebut, PT PLN memberikan diskon biaya penyambungan listrik sebesar 17 persen dari biaya penyambungan pemasangan listrik dengan daya 450 Volt Ampere (VA) hingga 197 Kilo Volt Ampere (kVA). Program ini berlaku sejak 8 Agustus hingga 21 September 2018.

"Bahkan bagi yang mendaftar dan membayar biaya penyambungan pada 8 Agustus hingga 31 Agustus, akan mendapat tambahan diskon 8 persen," jelasnya.

Dia menjamin, penyambungan aliran listrik akan bisa dilaksanakan secepatnya setelah warga membayar biaya penyambungan.  "Sesuai SOP (Standar Operasi Prosedur), penyambungan listrik ke rumah warga akan dilaksanakan paling lama lima hari setelah membayar biaya penyambungan listrik. Namun kami yakin, penyambungan bisa lebih cepat dari SOP," katanya.

Melalui program tersebut, dia menargetkan bisa menambah pelanggan baru sebanyak 6.517 rumah, sehingga bisa meningkatkan tingkat elektrifikasi di wilayah operasinya. Dia menyebutkan, setiap tahun PT PLN area di seluruh Indonesia mendapat target untuk meningkatkan tingkat elektrifikasi rumah warga di wilayah masing-masing. Untuk PT PLN area Purwokerto yang membawai empat kabupaten, pada 2017 ini mendapatkan target pelanggan baru sebanyak 46.800 rumah.

Sementara hingga Juni 2017, tercatat sudah tercapai 22.484 pelanggan baru atau sekitar 46 persen. "Melalui berbagai program yang kita laksanakan, kami optimistis target penambahan pelanggan baru tersebut bisa tercapai," jelasnya.

Andik juga menyebutkan, sejauh ini memang cukup banyak kendala yang dihadapi terkait dengan belum seluruhnya rumah warga di empat kabupaten wilayahnya yang teraliri listrik. Antara lain, karena lokasi rumah warga yang terpencil dan belum terjangkau jaringan listrik.

"Kalau untuk tingkat desa, sudah semua desa di empat kabupaten wilayah kami terjangkau aliran listrik. Namun untuk tingkat dusun, memang masih ada yang belum terjangkau aliran listrik karena lokasinya cukup terpencil," jelasnya.

Untuk itu, dalam setiap anggaran baru, pihaknya selalu membuat program mengenai penambahan jaringan di lokas-lokasi yang belum terjangkau jaringan listrik. Andi mennyatakan, untuk ketersediaan daya listrik, PT PLN Area Purwokerto mendapat kuota daya listrik yang cukup besar. Dalam hal ini, PT PLN Pusat memberikan kuota daya sebesar 500 Megawatt. "Pada saat beban puncak, kapasitas daya yang terpakai baru sekitar 220 MW. Jadi masih tersedia daya sebesar 280 MW yang belum terpakai," jelasnya.

Dengan demikian, bila ada industri besar yang membutuhkan daya listrik, pihaknya dengan senang hati akan melayani. "Berapa pun daya listrik yang dibutuhkan industri, tidak ada masalah. Stok daya yang kita miliki masih melimpah," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement