Kamis 10 Aug 2017 20:53 WIB

Suka Duka Jadi Tukang Jagal Kambing

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ilham Tirta
Kholis, penjagal kambing di Rumah Pemotongan Hewan Pulogadung, saat bekerja, Kamis (10/8).
Foto: Republika/Ronggo Astungkoro
Kholis, penjagal kambing di Rumah Pemotongan Hewan Pulogadung, saat bekerja, Kamis (10/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kita pernah berada di masa-masa takut ketika pertama kali belajar di sekolah sendiri tanpa ditemani orang tua. Perasaan takut itu pun lama-kelamaan hilang seiring waktu kita menjalani aktivitas tersebut berulang kali. Rasa deg-degan di dada hilang karena sudah terbiasa.

Perasaan seperti itu lah yang dialami oleh Kholis (23 tahun), ketika pertama kali melakoni profesinya sebagai penjagal kambing. Tangannya bergetar dan dadanya berdebar ketika menyayatkan goloknya ke leher kambing yang disembelihnya. Ia merasa tak tega harus memotong sesama makhluk hidup.

Tapi, perasaan takut dan berdebar itu lama-kelamaan hilang. Saat ini, Kholis terlihat yakin ketika menyembelih dua kambing untuk akikah pelanggannya. Kambing-kambing itu ia ikat kaki-kakinya dan kemudian dijatuhkan. Dengan membaca doa dan mengucap nama yang ada di kertas yang ditunjukkan oleh seorang temannya, Kholis tak butuh waktu lama untuk mengeksekusi kedua kambing itu.

"Dulu mah gemetar. Tidak enak hati karena kan sama-sama makhluk hidup. Tapi lama-kelamaan ya biasa jadi tidak takut-takut lagi. Dulu takutnya pas sembelih leher (kambing)," ujar Kholis sembari membersihkan isi perut yang ia peroleh dari kambing yang baru disembelihnya itu.

Kholis dengan cepat membersihkan usus-usus berisi kotoran itu. Dengan menggunakan keran air bersih, kotoran pada usus itu didorong keluar hingga ke ujung. Tempat yang ia sayat menggunakan pisau berukuran sedang di bagian ujungnya pun mengeluarkan kotoran berwarna hijau. Kholis menyuci usus itu sampai benar-benar bersih.

Proses pembersihan ini dianggapnya tak terlalu sulit. Ia justru merasa kesulitan ketika harus memotong-motong bagian daging setelah dikuliti dan isi perut kambing itu dikeluarkan. Proses menguliti itu juga tak begitu memakan waktu banyak karena ia merasa sudah cukup lihai.

Selain Kholis, yang baru setahun ini menjadi tukang jagal di Rumah Pemotongan Hewan Pulogadung itu, juga ada tukang jagal kambing yang sudah menyembelih kambing sejak usia 15 tahun. Di usianya yang ke-49 tahun ini, Sulaiman masih terus menggeluti dunia jagal kambing.

Berbeda dengan junior-nya itu, Sulaiman mengaku ketika pertama kali menyembelih kambing tidak merasa takut sedikitpun. Itu karena ia biasa melihat proses penyembelihan kambing yang dilakukan oleh tetangganya semasa kecil. Dari hanya melihat-lihat, Sulaiman tertarik untuk mencoba menyembelih kambing.

"Waktu itu pertama kali saya umur 15 tahun nyoba sembelih kambing. Lalu saya coba membersihkan isi perutnya dan menguliti kambing itu," cerita Sulaiman yang baru saja selesai memotong domba yang akan ia kirim ke konsumennya di Menteng, Jakarta Pusat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement