REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Serangan udara pasukan Amerika Serikat (AS) berhasil menewaskan salah satu komandan ISIS di Afghanistan. Ia teridentifikasi sebagai Abdul Rahman, yakni emir provinsi Kunar untuk ISIS-Khorasan.
“Kematian Abdul Rahman menimbulkan pukulan lain bagi pimpinan senior ISIS-Khorasan,” ungkap komandan senior AS di Afghanistan Jenderal John Nicholson, Ahad (13/8).
Selain Abdul Rahman, menurut Nicholson, terdapat tiga anggota senior ISIS lainnya yang tewas dalam serangan AS. Mereka semua terlibat dalam sebuah serangan di Provinsi Kunar Timur.
Nicholson telah berjanji untuk mengalahkan milisi ISIS di Afghanistan tahun ini. Hal ini tampak dari serangkaian serangan yang dikomandoi olehnya.
Pada April, Nicholson mengerahkan bom Massive Ordnance Air Blast atau biasa disebut induk dari segala bom. Bom seberat 9.800 kilogram tersebut dijatuhkan untuk memberantas basis ISIS di provinsi Nangarhar. Penggunaan bom ini juga merupakan penggunaan senjata konvensional terbesar yang pernah dipilih AS.
Akhir pekan ini, AS kembali melancarkan serangan udara. Namun serangan ini dilaporkan menyebabkan 16 warga sipil tewas, termasuk wanita dan anak-anak. Tetapi klaim dan laporan tersebut ditolak oleh pejabat militer AS. Mereka menyebut hanya milisi ISIS yang tewas dalam serangan tersebut.
Angkatan Udara AS diperkirakan telah menjatuhkan hampir 2.000 senjata di negara tersebut pada akhir Juli. Lebih besar dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya 1.400 senjata.