Senin 14 Aug 2017 15:37 WIB

LPOI Sampaikan Tiga Hal ke Pemerintah

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
Ketua LPOI Nazri Adlani (kiri), Sekertaris Umum LPOI Lutfi A Tamimi (kanan) berbicara dalam konfrensi pers di kantor LPOI (Ilustrasi)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Ketua LPOI Nazri Adlani (kiri), Sekertaris Umum LPOI Lutfi A Tamimi (kanan) berbicara dalam konfrensi pers di kantor LPOI (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Menjelang HUT ke-72 RI, 17 Agustus 2017, Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) memiliki banyak harapan kepada pemerintahan. Ada tiga hal yang disampaikan LPOI kepada pemerintah untuk segera ditanggapi dan ditindaklanjuti.

Sekretaris Umum LPOI, Lutfi A Tamimi mengatakan, yang ingin disampaikan LPOI ke pemerintah, pertama, semua ormas yang tergabung dalam LPOI menolak full day school. Jangan sampai full day school menggangu tradisi pesantren. LPOI tidak ingin tradisi madrasyah diniyah dan pesantren hilang.

"Kedua, parpol-parpol jangan gaduh, jangan bikini gaduh. (Saat ini) sudah mulai satu mengatakan ini, satu mengatakan ini. Jangan adu domba," kata Lutfi kepada Republika.co.id, di Kantor LPOI, Senin (14/8).

LPOI berpesan agar partai politik di Indonesia jangan gaduh demi menjaga keutuhan NKRI. LPOI juga berpesan agar partai politik jangan mengadu domba demi keutuhan NKRI.

Lutfi melanjutkan, pesan yang ketiga, LPOI meminta kepada Kementerian Hukum dan HAM agar memberhentikan pendaftaran ormas secara sementara. Saat ini sudah ada 300 ribu ormas. Lihat dan kenali dulu ormas-ormas tersebut siapa saja.

Namun, dia mengakui, tidak tahu sebanyak 300 ribu ormas tersebut siapa saja dan dari mana asal usulnya. Yang jelas, akan membahayakan ketika mereka tidak dikenal siapa mereka. Pemerintah seharusnya memeriksa ormas-ormas tersebut. Semuanya ormas harus diaudit supaya jelas siapa mereka. "Nanti yang repot kami-kami ini. Kita sudah kasih tahu ke pemerintah ini begini, ini begini," ujarnya.

Menurutnya, pihaknya sudah memberi tahu kepada pemerintah sejak sepuluh tahun yang lalu tentang ormas. Tapi tidak didengarkan oleh pemerintah. Sekarang ada organisasi transnasional dari luar negeri. Ada juga ormas yang diberi dana dari luar negeri.

Dia menyimpulkan, tiga hal inilah yang disampaikan LPOI kepada pemerintah. Kalau tiga hal ini menjadi perhatian pemerintah dan dilaksanakan hasilnya akan lebih baik. LPOI berharap Indonesia aman dan tenang. "Harapannya (Indonesia) tenang dan tidak dimasuki musuh dari luar," ujarnya.

Sebagai informasi, ormas yang tergabung dalam LPOI di antaranya, Nahdlatul Ulama, Syarikat Islam Indonesia, Persis, Al-Irsyad Al-Islamiyah, Mathla'ul Anwar dan Al-Jam'iyatul Washliyah. Kemudian, Persatuan Tarbiyah Islamiyah, Al-Ittihadiyah, Az-Zikra, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia, Ikadi, Persatuan Umat Islam, HBMI dan Nahdlatul Wathan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement