Senin 14 Aug 2017 16:10 WIB

Saudi Disebut Ingin Perbaiki Hubungan dengan Iran

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Ilustrasi Saudi vs Iran.
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Saudi vs Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHRAN -- Menteri Dalam Negeri Irak Qassim al-Araji mengatakan, dia diminta oleh memediasi hubungan antara Arab Saudi dan Iran. Permintaan ini diajukan oleh Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman pada Ahad (13/8).

“Putra Mahkota Arab Saudi secara formal meminta saya untuk menengahi hubungan dengan Iran guna menahan ketegangan antara kedua negara,” ungkap al-Araji dalam sebuah konferensi pers dengan rekannya dari Iran Abdul Ridha Rahmani Fadhli di Tehran, seperti dilaporkan laman Al Arabiya.

Ia mengatakan Saudi telah menginformasikan kepada Iran bahwa langkah pertama yang dapat mengurangi ketegangan di antara kedua negara adalah dengan memperlakukan peziarah Iran secara positif. Termasuk mengizinkan mereka mengunjungi pemakaman Baqi.

“Pihak Saudi akan berjanji menerpkan hal ini dan menekankan bahwa Baqi sekarang terbuka untuk peziarah Iran. Penghormatan terhadap peziarah Iran sangat penting bagi Tehran, yang selalu berupaya memperkuat hubungannya dengan Arab Saudi,” kata al-Araji.

Irak, ujar al-Araji, sangat mendukung upaya perbaikan hubungan antara Riyadh dan Tehran. “Irak percaya akan perlunya hubungan persahabatan antara Saudi dan Iran karena keduanya berkontribusi untuk memperkuat keamanan wilayah,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement