REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian memberikan penghargaan kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) terhadap 26 anggota Polda Metro Jaya. Mereka mendapatkan kenaikan pangkat karena mengungkap kasus sabu-sabu 1 ton. Tito menilai penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi instansi kepada anggota yang berprestasi.
"Sebagaimana diketahui, tim gabungan di Polda Metro Jaya dan Mabes telah mengungkap jaringan narkotika sabu-sabu yang spektakuler yaitu 1 ton berikut dengan kapal. Ini angka terbesar dalam sejarah narkoba selama ini," kata Tito di Mapolda Metro Jaya, Kamis (17/8).
Pengungkapan kasus sabu satu ton yang terjadi bulan lalu di Anyer Banten ini turut mengangkat nama institusi Polri. Pengungkapan ini menurut Tito juga merupakan terbesar dibanding yang pernah tangkap oleh instansi penegak hukum lainnya. Bahkan, tambah Tito, pengungkapan ini termasuk terbesar sepanjang sejarah Asia Tenggara.
"Dengan barang bukti yang besar, ini membuktikan Indonesia market narkoba internasional. Hanya bisa ditangani dengan memotong penyuplaian dan permintaan," kata Tito.
Tito menambahkan, pengungkapan ini juga mendapat apresiasi langsung dari Presiden Joko Widodo. Apresiasi itu, disampaikan presiden dalam pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR, Rabu (17/8) kemarin.
"Presiden juga berikan apresiasi dan pujian sendiri. Itu dalam pidato terima kasih di antaranya kepada Polri," kata dia.
Selain anggota Polda Metro Jaya yang menerima kenaikan pangkat luar biasa diantaranya AKP Malvino Edward, AKP Ashabul Kahfi, AKP Rosana A Labobar, Brigadir Fransiscus J Novanto, dan Brigadir Partono, Brigadir Abong L Windi, Brigadir Syupriadin, Brigadir M Fauzi, Aiptu Erwin Fitriadi, dan Aiptu Ferri Lesmana.