REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengecam aksi teror teror menewaskan setidaknya 13 orang dan 50 orang korban luka-luka di Barcelona, Spanyol, Kamis (17/8) kemarin. Karena itu, PBNU mengajak agar pemimpin dunia untuk pro-aktif melawan radikalisme dan terorisme.
"Kami mengecam tindakan terorisme tersebut. Bahwa segala bentuk tindakan kekesaran adalah bertentangan dengan ajaran agama. Kami juga mengajak kepada seluruh elemen pemimpin dunia untuk pro-aktif melawan gerakan-gerakan radikalisme dan terorisme yang sangat nyata," ujar Sekjen PBNU, Helmy Faishal Zaini kepada Republika.co.id dalam keterangan tertulisnya, Jumat (18/8).
Menurut dia, gerakan terorisme sudah sedemikian merajalela, sehingga diperlukan penanganan khusus yang intensif dari berbagai pihak, utamanya dari para pemimpin dunia untuk bersatu padu melawan gerakan terorisme. "Kami mengajak seluruh seluruh masyarakat dan komunitas dunia untuk terus menggalang solidaritas kemanusiaan sekaligus menolak segala bentuk kekerasan dan terorisme," ucapnya.
Helmy menambahkan, tindakan terorisme merupakan kejahatan yang bertentangan dengan ajaran agama Islam dan juga ajaran agama-agama lainnya yang ada di Indonesia. "Segala hal yang mengandung kekerasan sesungguhnya bertentangan dengan ajaran Islam atau bahkan bertentangan denga ajaran agama apapun," kata Helmy.