Jumat 18 Aug 2017 11:27 WIB

JK Tanggapi Pertemuan SBY dan Megawati di Istana

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Indira Rezkisari
Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri (tengah) berjabat tangan dengan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) beserta istri Ani Yudhoyono (kedua kanan) saat menghadiri upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/8).
Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri (tengah) berjabat tangan dengan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) beserta istri Ani Yudhoyono (kedua kanan) saat menghadiri upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk pertama kalinya mantan presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menghadiri upacara peringatan kemerdekaan RI ke-72 di Istana Presiden pada Kamis (17/8) lalu. Selain itu, presiden keenam Republik Indonesia tersebut sempat dijamu makan siang oleb Presiden Joko Widodo bersama para tamu lainnya termasuk presiden ketiga BJ Habibie dan presiden kelima Megawati Soekarnoputri.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla mengatakan, kehadiran SBY dapat menenangkan situasi politik. "Otomatis, politik itu selalu ada perbedaan-perbedaan cara, tapi tujuannya tidak," ujar Jusuf Kalla usai menghadiri peringatan Hari Konstitusi di Gedung Nusantara IV MPR RI, Jumat (18/8).

Jusuf Kalla menambahkan, dalam pertemuan tersebut hanya sekadar ramah tamah dan tidak ada pembicaraan khusus yang substansial. Menurutnya, kehadiran SBY ke istana negara menunjukkan bahwa meskipun di Indonesia memiliki perbedaan politik, namun tetap satu tujuan yakni menciptakan masyarakat yang adil dan makmur.

"Tentu kita berbicara tentang persatuan, bahwa kita berbeda-beda secara politik tapi secara tujuan, ideologi negara tetap satu," kata Jusuf Kalla.

Diketahui, ini adalah kali pertama SBY menghadiri upacara kemerdekaan di Istana setelah lengser sebagai Presiden keenam RI. Pada HUT RI 2015 dan 2016 lalu, SBY lebih memilih merayakan kemerdekaan di kampung halamannya di Pacitan, Jawa Timur.

Sementara, Megawati juga tidak pernah hadir di Istana selama sepuluh tahun saat SBY menjabat. Namun, begitu SBY lengser dan digantikan Jokowi, Megawati tak pernah absen merayakan hari kemerdekaan di Istana.

Terakhir, pertemuan keduanya terjadi dalam suasana duka saat meninggalnya suami Megawati, Taufiq Kiemas, pada 2013. Ketika itu, SBY memimpin upacara penghormatan terakhir kepada Ketua MPR itu. Sejak itu, mereka tak pernah berada dalam satu acara bersama.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement